Tema Adalah: Pengertian, Perbedaan, Jenis, dan Contoh Tema

Tema Adalah; Pengertian, Perbedaan, Jenis, dan Contoh Tema
Tema Adalah: Pengertian, Perbedaan, Jenis, dan Contoh Tema

Apa itu Tema: Pengertian, Perbedaan, Jenis, dan Contoh Tema – Sastra adalah karya seni yang unik dengan menggunakan daya khayal dan penggunaan bahasa yang khas sehingga membedakannya dengan karya seni lainnya.

Dalam sebuah karya sastra selalu pasti mengandung unsur intrinsik yang sudah sering kita jumpai, yaitu tema.

Tema adalah salah satu unsur intrinsik yang keberadaannya sangat penting dalam suatu karya sastra karena dengan mengetahui tema Anda dapat mengetahui arti atau maksud dibalik sebuah karya sastra tersebut.

Oleh sebab itu, artikel kali ini akan membahas mengenai apa itu tema berdasarkan pengertian tema secara bahasa dan ahli, perbedaan tema dengan topik dan judul, jenis tema, serta contohnya. Mari kita simak bersama!

Pengertian Tema

Secara bahasa, pengertian tema adalah berasal dari Yunani, yaitu “tithenai” yang artinya adalah menempatkan atau meletakkan.

Menurut para ahli, pengertian tema adalah sebagai berikut:

  • The Liang Gie (1976): Tema adalah ide pokok yang dipersoalkan dalam karya seni. Ide pokok yang dimaksud didasarkan pada pokok persoalan (subject matter) dan judul karya tulis tersebut.
  • Roberts (1977): Tema adalah sikap penulis terhadap karya, pembaca, dan kehidupan. Dengan demikian, penulis dapat menggunakan berbagai cara dalam menyampaikan ide-ide yang dimilikinya.
  • Nurgiyantoro (2009): Tema adalah gagasan dasar yang menopang karya sastra dan yang terkandung di dalam teks sebagai struktur semantik serta menyangkut persamaan atau perbedaan.

Berdasarkan pengertian ahli tersebut, bisa disimpulkan pengertian tema adalah ide pokok yang merupakan interpretasi dari keseluruhan cerita.

Oleh sebab itu, dalam menentukan tema dalam teks bacaan tidak tertulis secara jelas, seperti pada unsur intrinsik lainnya seperti pada tokoh dan latar.

Untuk menetapkan tema Anda perlu membaca teks secara keseluruhan kemudian, baru menyimpulkan makna cerita dan uraian yang ada dalam setiap bacaan, barulah nantinya ditemukan tema apa yang ada dalam cerita tersebut. Oleh sebab itu, tema ini dapat bersifat implisit.

Makna cerita yang terkandung dalam sebuah karya fiksi ini bisa lebih dari satu, akibatnya menyebabkan kesulitan dalam menentukan tema pokok yang menjadi dasar karya sedangkan untuk makna tambahan yang ada di dalam cerita disebu dengan tema tambahan. Oleh sebab itu, penafsiran tema pokok dan tambahan harus dilakukan dengan mencari fakta secara keseluruhan.

Secara implisit tema dapat Anda temukan dalam gambaran dialog, jalan pikiran, watak, serta alur cerita yang mempertegas tema. Jadi, unsur tema ini terhubung dengan unsur lain yang membangun suatu cerita.

Untuk membuat tema yang baik, syarat tema adalah sebagai berikut:

  • Jika menarik perhatian penulis,
  • Permasalahan yang ada dalam tema diketahui atau dikenal dengan baik bagi pembacanya sehingga pembaca dapat memahami cerita tersebut,
  • Bahannya dapat diperoleh,
  • Adanya batasan ruang lingkup dalam tema sehingga tema tersebut tidak terlalu umum dan penjelasannnya dapat lebih rinci,
  • Tema harus bermanfaat bagi pembacanya karena jika temanya bermanfaat, maka akan memberikan nilai yang lebih pada tulisan pengarangnya.

Baca juga:

Perbedaan Tema, Topik, dan Judul

Berdasarkan pengertiannya, tema adalah ide pokok atau inti dari seluruh cerita yang disampaikan.

Adapun topik adalah suatu hal yang ditentukan pertama kali sebelum penulis membuat tulisan, kemudian dari topik ini akan dijelaskan uraiannya menjadi lebih sempit atau luas.

Persamaan dari tema dan topik ini adalah sama-sama dapat digunakan sebagai judul.

Perbedaan Tema, Topik, dan Judul
Perbedaan Tema, Topik, dan Judul

Perbedaan dari ketiganya adalah jika topik memuat sesuatu yang lebih umum dengan jumlah kata yang lebih sedikit yaitu 1 sampai 2 kata saja sedangkan tema adalah lebih spesifik dalam membahas permasalahan.

Adapun judul adalah identitas dari karya tulis yang bersifat menjelaskan karya secara menarik. Judul dibuat dengan kata yang secara ringkas, padat, dan menarik untuk menggambarkan isi bahasan.

Jenis Tema

Jenis tema terdiri dari berbagai macam kategori. Jenis tema tersebut ada yang berdasarkan pokok pembicaraannya, dan cakupannya.

Berdasarkan pokok pembicaraannya, jenis tema adalah sebagai berikut:

  • Tema organik: tema yang berhubungan dengan moral manusia.
  • Tema sosial: tema yang berisi tentang masalah-masalah realitas sosial yang terjadi di sekitar kita.
  • Tema jasmaniah: berhubungan dengan fisik manusia atau hal yang menyangkut manusia baik tentang molekul, jasad, perasaan.
  • Tema egoik: tema mengenai reaksi pribadi manusia (ego) untuk menuntut pengakuan terhadap hak individual.
  • Tema ketuhanan: ide pokok tentang kebesaran Tuhan, manusia sebagai ciptaan Tuhan, serta hubungan manusia dengan Tuhan.

Berdasarkan ketradisiannya, jenis tema adalah sebagai berikut:

  • Tema tradisional: tema yang mengandung tradisi yang menjadi kepercayaaan masyarakat. Ciri dari tema ini yaitu adanya kebenaran dan kejahatan. Contohnya dapat Anda temukan dalam cerita kebanyakan kebenaran selalu menang, hal tersebut karena berasal dari kepercayaan dan budaya masyarakat.
  • Tema nontradisional: tema ini berkebalikan dari tema tradisional yang jalan ceritanya anti-mainstream karena tidak sesuai dengan harapan dan budaya masyarakat. Contohnya adalah cerita yang berakhir dengan kebahagiaan untuk tokoh antagonisnya.

Berdasarkan cakupannya, jenis tema adalah sebagai berikut:

  • Tema mayor: tema yang menjadi makna pokok dalam keseluruhan cerita.
  • Tema minor: merupakan tema pendukung yang ada dalam sebagian cerita sehingga dapat ditemukan tanpa membaca secara keseluruhan. Tema minor ini bertujuan untuk menambahkan ide-ide kecil yang dapat bermanfaat bagi pembaca.

Contoh Tema dalam Paragraf

Untuk lebih memahami apa itu tema, berikut adalah contoh tema yang dapat ditemukan dalam paragraf berikut.

Contoh Tema 1

Tak ada lagi yang bisa kuucapkan dari mulut ini, mungkin ini bukti nyata keberadaan-Nya. Kesekian kalinya aku bersyukur kepada Pencipta. Dia sudah menolongku dari seseorang yang ingin mencelakakanku. Kini, aku menyadari untuk tidak selalu menyandarkan penilaian pada setiap pikiran dan pendapat pribadi, tetapi berendah hatilah di depan Tuhan dan takutlah kepada-Nya.

Berdasarkan teks bacaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa contoh paragraf tersebut memiliki tema ketuhanan karena secara keseluruhan mengisahkan hubungan manusia dengan Tuhannya yang ditunjukkan dari perasaan bersyukur yang dimilikinya.

Contoh Tema 2

Andin bergelut dengan pikirannya sendiri. Sedari tadi, dia hanya duduk di dalam kelas sambil memutar-mutar bolpoinnya. Tinggal 20 menit ujian selesai, namun  masih ada 8 soal lagi yang belum dikerjakannya. “apakah aku harus mencontek?”, pikirnya. Namun, suara dari gurunya tiba-tiba muncul dibenaknya. Dia berkata padanya bahwa mencontek adalah perbuatan curang dan tidak baik. Akhirnya, dia mengurungkan niatnya.

Berdasarkan contoh kedua ini, tema dalam cerita tersebut adalah tema kejujuran karena menceritakan perilaku dari sosok Andin yang tidak mencontek.

Baca juga:


Penutup

Demikian penjelasan mengenai apa itu tema mulai dari pengertian, perbedaan tema, topik, dan judul, jenis tema, dan contohnya.


Jadi tema adalah proses awal dalam penulisan yang digunakan sebagai dasar cerita sehingga dari tema ini penulis dapat mengembangkan ceritanya. Semoga bermanfaat!

Leave a Comment