Skeptis Adalah: Arti, Manfaat, Dampak Negatif, serta Sejarah dan Bentuk Skeptisisme

Setiap pemikiran seseorang mencerminkan tindakannya. Salah satu sikap yang mempengaruhi tindakan seseorang adalah skeptis.

Secara umum arti skeptis adalah suatu sikap yang penuh keraguan, kurangnya perasaan percaya dan curiga terhadap suatu hal. Sikap skeptis ini memiliki manfaat dan danpak negatif bagi individu itu sendiri.

Skeptis Adalah: Arti, Manfaat, Dampak Negatif, serta Sejarah dan Bentuk Skeptisisme
Skeptis Adalah: Arti, Manfaat, Dampak Negatif, serta Sejarah dan Bentuk Skeptisisme

Baca juga:

Untuk lebih memahaminya, berikut akan ukulele jelaskan mengenai arti skeptis secara mendalam, sejarah dan bentuk paham skeptisisme, sinonim skeptis, antonim skeptis, manfaat skeptis hingga dampak negatifnya. Mari kita simak bersama!

Arti Skeptis Adalah?

Berdasarkan KBBI dan dalam Kamus Oxford, arti skeptis adalah sikap mencurigai, meragukan, dan tidak mempercayai kebenaran sesuatu hal. Arti skeptis tersebut kemudian membuat suatu paham atau pemikiran yang dinamakan skeptisisme.

Menurut para ahli. arti skeptis adalah sebagai berikut:

  • Menurut Islahuzzaman (2012), arti skeptis adalah bersikap ragu-ragu terhadap pernyataan yang belum cukup kuat dasar pembuktiannya.
  • Menurut Hadiwiyono (1980), arti skeptis adalah suatu sikap yang berprinsip bahwa anggapan manusia adalah relatif, sehingga setiap pernyataan tersebut dapat sekaligus benar dan salah.
  • Menurut Lasiyo (1986), arti skeptis adalah kesangsian atau keragu-raguan yang merupakan asal kata skeptisisme.

Berdasarkan arti skeptis di atas diketahui bahwa kata skeptis membentuk paham skeptisisme. Secara bahasa, arti skeptisisme adalah berasal dari bahasa Yunani yaitu “skeptomai” yang artinya pemikiran secara seksama atau dengan teliti.

Istilah skeptis seringkali dikaitkan dengan berpikir kritis dan negatif. Berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir secara jernih dan rasional untuk berpikir reflektif dan independen.

Sama halnya dengan sikap skeptis yang mempertanyakan setiap informasi yang didapat dan mencernanya secara rasional bukan berdasarkan keyakinan yang tidak berdasar.

Adapun yang dimaksud dengan berpikir negatif adalah sebuah pemikiran yang melihat segala sesuatu dari sisi terburuk, kemungkinan terburuk, serta mencari-cari kesalahan.

Sifat skeptis tidak hanya memiliki pikiran negatif, tapi di dalam skeptis lebih mengarah kepada pencarian kebenaran dan tidak mempercayai setiap hal yang klaim atau informasikan sebelum benar-benar  menemukan bukti yang kuat dan rasional.

Jadi, dalam berpikir kritis tidak selalu bersifat negatif dan dapat memiliki manfaat.

Sejarah Skeptisisme

Pemikiran skeptis sudah ada sejak zaman pro-socrates yaitu zaman yunani kuno. Hal tersebut dapat dilihat dari ajaran filsafat Xenophanes yang menyatakan bahwa ia meragukan kemampuan indra manusia. Apa yang dilihat dari indra manusia adalah ilusi belaka dan bukan merupakan kebenaran. Pelopor dari konsep skeptisisme di Yunani kuno adalah Pyrrho

Kemudian pada abad pertengahan, Agustinus mencetuskan bahwa aliran skeptisisme yang dianut Yunani kuno yang meragukan kebenaran adalah salah. Agustinus mengungkapkan bahwa kebenaran itu ada dan dapat dibuktikan.

Jadi, aliran skeptisisme pada abad pertengahan berpendapat bahwa keragu-raguan tersebut dapat dipecahkan dengan mencari bukti-bukti yang ada. Pada zaman itu juga meyakini bahwa setiap usaha untuk mencapai kebenaran ada gunanya.

Selanjutnya, pada zaman modern merupakan pengembangan aliran skeptisisme dari abab pertengahan.

Menurut Ali Mudhafir (1988), jika pada zaman Yunani kuno skeptisismenya adalah ajaran yang tidak mempercayai kebenaran serta berpendapat tidak ada cara untuk memperoleh pengetahuan, maka pada zaman modern prinsip skeptisismenya adalah keraguan sistematik yang mensyaratkan perlu adanya bukti sebelum diakui sebuah kebenaran. Salah satu penganut aliran skeptisisme pada zaman modern adalah Descartes (1596-1650).

Bentuk-bentuk Skeptisisme

Skeptisisme adalah sebuah paham yang memandang segala sesuatu tidak pasti. Bentuk skeptisisme dalam filsafat adalah sebagai berikut:

  • Skeptisisme filosofis: kebenaran adalah relatif, setiap orang memiliki pandangan kebenaran yang berbeda-beda.
  • Skeptisisme moral: setiap pendapat tidak ada yang benar, begitu pula dengan sebuah tindakan tidak ada yang dianggap benar. Setiap orang pada dasarnya melakukan tindakan yang sesuai dengan ketentuan yang ada di tempat tinggalnya.
  • Skeptisisme metodologis: suatu metode yang dipakai untuk mencapai kebenaran dengan menyimpan atau menangguhkan beberapa pendapat sebelumnya.
  • Skeptisisme metafisik: pandangan yang beranggapan suatu metafisik mustahil dapat dicapai oleh pengetahuan manusia serta tidak dapat memberikan solusi terhadap hal yang konkrit.
  • Skeptisisme analitik: para penganut filsuf analitik meragukan ungkapan filosofis yang disebut oleh para filsuf, terutama penganut filsuf idealisme.

Sinonim Skeptis

Berdasarkan arti skeptis tersebut, maka terdapat kata yang termasuk dalam sinonim skeptis. Istilah lain atau sinonim skeptis adalah bimbang, waswas, curiga, ragu-ragu, bingung, khawatir, gugup, resah, cemas, praduga, mundur maju, dsb.

Dari kata sinonim skeptis tersebut, maka untuk skeptisisme adalah sebuah teori atau paham bahwa setiap individu memiliki dasar pemikiran sikap keragu-raguan dan tidak menjadikannya terpengaruh dalam menerima kebenaran yang sudah ada.

Antonim Skeptis

Setelah Anda mengetahui sinonim skeptis, ada pula kata antonim dari skeptis. Antonim skeptis adalah yakin, percaya, pengikut, optimis. Antonim skeptis selain memiliki makna yang positif, juga memiliki makna yang negatif. Antonim skeptis lainnya yaitu mudah tertipu, keliru, fanatik, pemuja, dsb.

Manfaat Skeptis

Seseorang yang memiliki pemikiran skeptis memiliki dampak positif serta manfaatnya dalam pekerjaan yang hendak dikerjakan. Manfaat dari pemikiran skeptis adalah sebagai berikut:

  • Tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang. Orang yang berfikir skeptis akan melihat situasi secara realita dan bukti yang ada, jika bukti tersebut tidak mendukung dan hanya berasal dari pendapat seseorang, maka orang skeptis tidak akan mempercayainya begitu saja.
  • Untuk mendapatkan bukti yang kuat. Dalam bidang profesional seseorang perlu bersikap skeptis untuk mengidentifikasi detail dari setiap individu untuk menunda kesimpulan sebelum menemukan bukti yang kuat.
  • Untuk melakukan penilaian secara komprehensif atau menyeluruh. Dalam pekerjaan pada bagian penilaian, seperti auditor, sikap skeptis perlu diterapkan untuk dapat menilai keadaan secara objektif tanpa terpengaruh oleh orang lain serta memikirkan penaksiran resiko kecurangan atau kekeliruan yang tinggi terhadap seseorang sehingga benar-benar diteliti secara mendalam dan bisa terungkap.
  • Untuk menjamin kualitas audit. Dengan adanya sikap skeptis berpengaruh terhadap evaluasi bukti audit sehingga kualitas audit semakin tinggi dan terjamin.
  • Memiliki metode berfikir ilmiah yang mempertanyakan kevalidan sebuah informasi. Orang yang skeptis dapat memiliki pemikiran ilmiah yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi, mencari fakta-fakta, verifikasi, yang kemudian berfikir logis menggunakan metode ilmiah sehingga didapatkan kesimpulan apakah informasi tersebut valid atau tidak.
  • Tidak mudah tertipu. Sudah jelas bahwa sikap skeptis adalah sikap tidak mudah percaya serta kecurigaan terhadap orang lain sehingga orang tersebut tidak mudah tertipu dengan klaim atau informasi yang diterima terutama untuk klaim yang berlebihan atau extraordinary. Semakin tinggi klaim seseorang maka membutuhkan bukti yang luar biasa pula atau kuat sehingga tidak tertipu karena memiliki pemikiran yang kritis dan sikap yang berhati-hati.

Dampak Negatif Skeptis

Selain memiliki manfaat, berfikir skeptis juga memiliki dampak negatif. Dampak negatif dari berpikir skeptis adalah sebagai berikut:

  • Memiliki perasaan iri terhadap keberhasilan seseorang. Seseorang yang skeptis akan membuat mereka terjebak dalam keterbatasan untuk memperbarui kualitas kehidupan mereka. Contohnya adalah saat seseorang memiliki rumah baru, maka orang skeptis tidak dapat mempercayai orang tersebut dan berpikir negatif misalnya berpendapat rumahnya berasal dari pekerjaan yang tidak halal dsb.
  • Tidak dapat berkembang karena penuh kecurigaan. Contohnya saat teman menawarkan pekerjaan kepadanya, mereka yang skeptis akan merasa bahwa pekerjaan tersebut tidak baik baginya sehingga melakukan penolakan.
  • Melewatkan peluang dan kesempatan yang ada karena terlalu lama mengambil keputusan sehingga peluang tersebut diambil orang lain.
  • Tidak berani bermimpi besar dan mengambil langkah maju sehingga sulit mencapai kesuksesan.
  • Tidak percaya pada orang lain dengan mudah sehingga memiliki hubungan sosial yang
  • Jika sikap skeptis sangat akut dan berlangsung secara terus-menerus, maka dapat menyebabkan gangguan psikologis seperti anxiety disorder. Anxiety disorder adalah gangguan kecemasan yang memiliki kecemasan secara terus-menerus dan berlebihan. Pada kasus-kasus tertentu, penyakit anxiety disorder dapat menyebabkan penderitanya tidak mampu melakukan pekerjaannya sehari-hari.
  • Kesulitan menghadapi tantangan hidup yang ada karena merasa diri tidak mampu dan overthinking.

Setelah membaca uraian diatas, apakah anda sudah paham mengenai arti skeptis? Lantas apakah skeptis itu sifat yang buruk? Simak video Pak Yutub berikut agar bisa membuka wawasan Anda tentang skeptis:

 

Baca juga:

Demikian penjelasan artikel ini mulai dari arti skeptis, sejarah dan bentuk paham skeptisisme, sinonim skeptis, antonim skeptis, manfaat skeptis hingga dampak negatifnya.


Diketahui bahwa skeptis adalah sikap ketidakpercayaan seseorang yang dapat memberikan manfaat dalam skeptisisme profesional di bidangnya serta dapat memberikan dampak negatif apabila dipraktekkan dalam setiap kondisi hingga menjadi skeptis akut. Semoga bermanfaat!

Leave a Comment