Pengertian, Jenis, dan Contoh Majas Pertentangan

Pengertian, Jenis, dan Contoh Majas Pertentangan – Gaya bahasa atau yang lebih dikenal dengan majas adalah cara menggunakan bahasa dalam konteks tertentu, oleh orang tertentu, dan untuk tujuan tertentu.

Pengertian Majas Pertentangan dan Contohnya
Pengertian Majas Pertentangan dan Contohnya | Unsplash.com

Pemakaian gaya bahasa yang tepat dapat menarik perhatian dan memberikan kesan kepada pembaca. Sebaliknya, bila penggunaannya tidak tepat, maka penggunaan gaya bahasa akan terdengar aneh dan tidak dipahami oleh pembaca ataupun pendengar.

Pemakaian majas berfungsi untuk menghidupkan apa yang dikemukakan dalam teks, karena majas dapat menyampaikan gagasan yang penuh makna dengan kata yang relatif singkat dan padat.

Oleh sebab itu, majas dapat dijadikan sebagai cara mengungkapkan pikiran penulis melalui bahasa yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian (style) penulis dengan pilihan kata, frasa, klausa, ataupun kalimat.

Secara umum, majas terbagi menjadi empat jenis yang masing-masing jenis majas tersebut, didalamnya juga memiliki sub jenis majas lainnya. Keempat majas tersebut yaitu:

  • Majas Perbandingan
  • Majas Penegasan
  • Majas Sindiran
  • Majas Pertentangan

Dari keempat majas tersebut, salah satu jenis majas yang akan dibahas oleh artikel ini  yaitu majas pertentangan.

Pengertian Majas Pertentangan

Majas pertentangan adalah gaya bahasa yang mengekspresikan sesuatu menggunakan kata yang bertentangan atau berkebalikan dengan makna sebenarnya.

Dengan adanya majas ini, akan memberikan efek penekanan terhadap pembaca atau pendengar. Majas pertentangan terbagi lagi menjadi beberapa jenis.

Baca juga :

Jenis dan Contoh Majas Pertentangan

Berikut akan dijelaskan lebih lanjut mengenai jenis majas pertentangan dan contoh-contoh majas pertentangan.

  1. Majas Antitesis

Majas antitesis adalah gaya bahasa yang menunjukkan pertentangan antara dua kata yaitu dengan membandingkan dua kata yang berlawanan dalam suatu pernyataan.

Contoh majas antitesis adalah sebagai berikut.

  • Peningkatan ekonomi ditandai oleh naiknya proses jual beli yang ada pada masyarakat.
  • Susah senang bukan menjadi penghambat untuk beriman kepada Allah.
  • Baik dan buruknya seseorang tidak dinilai dari fisik maupun hartanya.
  • Cepat atau lambat aku akan berhasil mengalahkanmu dalam pertandingan sepak bola. Lihat saja nanti.
  1. Majas Pertentangan Litotes

Majas litotes adalah gaya bahasa yang berisi pernyataan kata yang berlawanan artinya dengan kata sebenarnya dengan maksud untuk merendahkan diri.

Majas litotes biasanya digunakan untuk bertindak sopan kepada orang lain agar tidak berlaku sombong atau angkuh.

Contoh majas litotes adalah sebagai berikut.

  • Maaf jika seadanya, silahkan masuk di gubukku yang kecil
  • Saya yang pemula ini, jika Anda berkenan akan mencoba membantu menjawab pertanyaan saudara.
  • Saya hanya ingin memberikan baju yang sangat sederhana ini untuk anak-anak, kiranya saya berharap mohon diterima.
  • Aku yang lemah ini ingin berusaha lebih keras untuk bisa menyenangkan orang tua.
  1. Majas Hiperbola

Jenis majas pertentangan selanjutnya adalah majas hiperbola. Majas hiperbola sudah sangat sering dijelaskan dan dipakai pada sebuah karya sastra.

Dari asal katanya “hiper” dimaknai sebagai sesuatu yang berlebihan. Oleh sebab itu majas hiperbola adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu dengan berlebihan.

Berlebihan yang dimaksud dapat dari segi sifat, bentuk, ataupun ukurannya. Penggunaan majas ini umumnya dipakai untuk mengekpresikan kekaguman, ketertarikan, maupun sesuatu perasaan yang negatif.

Contoh majas pertentangan pada majas hiperbola adalah sebagai berikut.

  • Hari ini aku capek sekali, seharian bekerja ditambah jam lembur rasanya ingin meninggal.
  • Kau pasti adalah malaikat yang turun ke bumi untuk menebar kebaikan, kau sangat baik.
  • Cantikmu seperti cahaya yang menerangi saat kegelapan, Bulan saja merasa malu
  • Aku tak bisa berpaling darimu kemanapun aku pergi, aku pikir wajahmu mengalihkan duniaku.
  1. Majas Paradoks

Majas paradoks adalah majas pertentangan yang menggambarkan sesuatu yang seolah-olah bertentangan padahal sebenarnya tidak.

Dari bahasanya, kata paradoks berasal dari kata “para”, yaitu kontradiktif dan “doxa”, artimya pemikiran.

Jadi, majas paradoks merupakan dua hal yang kontradiktif tapi keduanya adalah sebuah kebenaran.

Contoh majas pertentangan paradoks adalah sebagai berikut.

  • Semarah-marahnya ibu terhadap anaknya. Ibu akan selalu menyanyangi anaknya.
  • Orang yang tidak mengenalnya pasti menganggap dia adalah orang yang cuek tapi di dalam hatinya sebenarnya dia perhatian terhadap orang lain.
  • Saat sedang berbicara dengan temannya dia bermulut manis, namun jika dibelakang menjadi bermulut pahit
  • Doni bersikap seolah-olah dia bodoh, padahal ketika menjawab soal dia adalah anak yang pintar.
  1. Majas Okupasi

Majas okupasi adalah majas pertentangan yang memiliki tujuan untuk melakukan bantahan. Bantahan tersebut kemudian diberi penjelasan atau kesimpulan sebagai penutup kalimat.

Contoh majas pertentangan jenis majas okupasi adalah sebagai berikut.

  • Olahraga itu menyehatkan, tapi banyak orang malas bangun pagi untuk melakukannya. Tidur lebih diminati dibandingkan berolahraga.
  • Jujur merupakan perbuatan mulia yang harus ditanamkan sejak dini, tapi jika jujur untuk mengatakan keburukan orang lain itu kurang sopan. Kejujuran perlu dilakukan secara bijak tanpa melukai hati seseorang.
  • Penggunaan majas dalam karya satra perlu diaplikasikan, tapi penggunaan majas tersebut harus memperhatikan kebahasaan dan kesesuaian dengan kalimatnya. Oleh sebab itu, penggunaannya perlu memperhatikan struktur katanya dan fungsi pada setiap jenis majas.
  • Aku bukannya tidak menyukai, tapi perilakumu padaku sungguh tidak menyenangkan. Jadi aku berusaha untuk tidak terlibat denganmu dalam hal apapun.
  1. Majas Pertentangan Kontradiksi Interminus

Majas kontradiksi interminus adalah majas yang menyatakan sesuatu yang bertentangan dengan penjelasan sebelumnya.

Fungsi dari majas kontradiksi interminus yaitu untuk menunjukkan pengecualian atau penolakan.

Contoh majas pertentangan pada majas kontradiksi interminus adalah sebagai berikut.

  • Semua murid berbaris untuk melaksanakan upacara bendera, kecuali Ani tidak ikut karena sedang sakit sehingga perlu beristirahat di UKS.
  • Dini melihat pintu dapur restoran yang bertuliskan bahwa semua orang dilarang masuk, kecuali karyawan.
  • Setiap pengendara mobil dilarang parkir di samping kantor tersebut, kecuali direktur, kepala bagian departemen, serta klien kantor.
  • Kakak dihukum tidak boleh keluar dari rumah, kecuali pergi ke sekolah.
  1. Majas Pertentangan Oksimoron

Majas oksimoron adalah majas pertentangan yang mirip dengan majas paradoks. Hal tersebut karena majas oksimoron ini adalah majas lanjutan atau perpanjangan dari majas paradoks.

Perbedaan yang mendasar dari majas paradoks dengan majas ini adalah pada majas oksimoron terdapat penggunaan kata yang bertentangan dalam satu kalimat yang sama.

Menurut Tarigan (1986), majas oksimoron adalah majas yang mengandung penegakan atau pendirian suatu hubungan sintaksis antara dua kata yang berlawanan.

Sintaksis adalah ilmu terkait prinsip dan peraturan untuk membuat kalimat dalam bahasa alami.

Contoh majas pertentangan oksimoron adalah sebagai berikut.

  • Di setiap perjalanan hidup percayalah selalu ada kemudahan pada setiap kesulitan.
  • Hidup atau matiku ku serahkan pada-Mu semata.
  • Tak peduli senang atau duka, aku ingin selalu bersamamu.
  • Isak tangis bahagia kurasakan setelah aku melihat kepulanganmu.
  1. Majas Pertentangan Anakronisme

Majas anakronisme adalah majas pertentangan yang berkaitan dengan waktu. Majas ini menggambarkan sesuatu yang bertentangan dengan waktu penyataan yang bersangkutan.

Berdasarkan asal katanya, anakronisme terbagi menjadi “ana” yang berarti mundur, dan “chronos” yang artinya waktu.

Jadi majas ini menceritakan bentuk lampau dengan menambahkan hal yang tidak ada pada masa lalu (ada masa kini). Oleh sebab itu, majas anakronisme mengandung unsur ketidaktepatan antara peristiwa/benda dengan waktunya.

Contoh majas pertentangan jenis anakronisme adalah sebagai berikut.

  • Ande-ande lumut sedang berlayar mengelilingi samudra dengan membawa peta digitalnya.
  • Malin kundang datang menemui ibunya dengan membawa oleh-oleh berupa roti kukus.
  • Dinosaurus itu datang dan menghancurkan bangunan apartemen mewah itu.
  • Sudah hampir 2 jam Putri Deokhye menunggu taksinya tiba, namun sampai saat ini belum datang.

Baca juga :


Demikian adalah contoh-contoh majas pertentangan yang memiliki berbagai macam sub-jenis di dalamnya.

Garis besarnya dari majas pertentangan ini dapat Anda ketahui, yaitu merupakan kalimat yang memiliki unsur pertentangan atau antonim (lawan kata).

Berkenaan dengan hal itu, diharapkan artikel ini dapat memberikan konsep keilmuan, wawasan dan pengetahuan berkenaan tentang majas pertentangan sehingga dapat diaplikasikan dalam berbagai karya sastra.


Semoga bermanfaat.

Leave a Comment