Indikator Adalah: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Contoh Indikator

Pengertian Indikator Adalah? Fungsi, Jenis, dan Contoh Indikator
Apa itu Indikator: Fungsi, Jenis, dan Contoh Indikator

Pengertian Indikator: Fungsi, Jenis, dan Contoh Indikator – Kata indikator adalah kata yang sering kita dengar, baik saat menjadi murid dari buku pelajaran yang pernah dibaca, guru, bahkan peneliti dalam menjelaskan bidang keilmuannya.

Pada dasarnya kata indikator adalah istilah yang menjadi dasar dari suatu pernyataan atau teoritis.

Untuk lebih memahaminya, pada kesempatan kali ini ukulele akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan indikator, fungsi indikator, jenis indikator, serta contoh indikator di dalam bidang tertentu. Mari kita simak!

Pengertian Indikator Adalah…

Menurut KBBI, Pengertian indikator adalah sesuatu yang memberi petunjuk dan keterangan.

Menurut ahli, pengertian indikator adalah sebagai berikut:

  • Menurut WHO, pengertian indikator adalah sesuatu untuk menentukan berbagai variabel, yang dapat membantu penggunanya untuk melakukan pengukuran terhadap perubahan yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung.
  • Menurut Lawrence Green, pengertian indikator adalah petunjuk yang mengindikasikan atau menyatakan kondisi tertentu, sehingga berfungsi untuk mengukur perubahan yang terjadi.
  • Menurut Departemen Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan, US, pengertian indikator adalah sebuah statistik dan hal yang normatif yang membantu dalam penilaian yang ringkas, komprehensif, dan berimbang terhadap kondisi tertentu.

Pengertian indikator adalah alat ukur untuk menilai suatu variabel. Indikator memiliki hubungan yang erat dengan variabel. Adapun yang dimaksud dengan variabel adalah objek penelitian atau fokus penelitian yang memiliki variasi nilai.

Contoh variabelnya adalah tingkat kekeruhan air dimana nilai kekeruhan air tersebut pasti beragam tergantung dari air yang menjadi sampelnya.

Oleh sebab itu, diperlukan indikator sebagai batas atau penanda terjadinya perubahan dari nilai kekeruhan tersebut, maka contoh indikatornya adalah jumlah mikroba yang ada di dalam air, banyaknya partikel tersuspensi, nilai NTU dengan alat turbidimeter, serta warna air yang kotor dan tidak transparan.

Dari contoh indikator tersebut, dapat menilai secara jelas apakah variabel tersebut tercapai dalam penelitian. Dengan demikian, fungsi indikator adalah memberikan pedoman untuk mengetahui dan menunjukkan suatu pertanda terhadap apa yang menjadi tolak ukur nilai dari suatu variabel.

Baca :

Fungsi Indikator

Berdasarkan pengertian indikator di atas, sebenarnya dapat Anda ketahui tujuan dibuatnya indikator, namun untuk lebih memahaminya, fungsi indikator adalah sebagai berikut:

  • Sebagai penanda terjadinya perubahan dan bersifat tetap.
  • Sebagai pedoman untuk menyusun alat ukur.
  • Untuk memberikan penilaian secara jelas. Dengan menggunakan indikator, maka perhitungan dan analisis untuk variabel dapat dijawab secara ilmiah karena menggunakan indikator tertentu sehingga nilai yang didapat dapat diukur secara jelas bukan hanya berdasarkan hipotesis atau teoritis semata.
  • Sebagai langkah strategis untuk memperoleh nilai yang dicapai.
  • Sebagai dasar dalam mengembangkan suatu kegiatan.

Jenis dan Contoh Indikator

Penggunaan istilah indikator banyak digunakan di berbagai jenis bidang. Indikator dalam bidang tertentu memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda-beda. Jenis dan contoh indikator adalah sebagai berikut:

  1. Indikator Asam Basa

Dalam mata pelajaran kimia, Anda tentu pernah mendengar indikator asam basa. Indikator asam basa biasanya digunakan dalam penelitian atau praktek kimia yang berfungsi untuk menentukan tingkat kekuatan asam ataupun basa pada sebuah larutan yang diuji.

Penggunaan indikator asam basa ini memberikan petunjuk apakah larutan tersebut asam atau basa melalui warna tertentu.

Adapun contoh indikator asam basa ada yang terbuat dari bahan alami maupun sintesis. Beberapa alat yang dapat digunakan untuk indikator asam basa adalah:

  • Kertas Lakmus
PMW Combo Pack of 100 Blue and 100 Red Litmus Paper Ph Test Strip Price in India - Buy PMW Combo Pack of 100 Blue and 100 Red Litmus Paper Ph Test
Contoh indikator asam basa: Kertas Lakmus

Penggunaan indikator ini sangat mudah dan gampang diidentifikasi asam basanya. Hal tersebut dilakukan dengan mencelupkan kertas lakmus merah atau biru kepada larutan yang hendak diukur, kemudian amati perubahan warna yang terjadi.

Jika warna kertas lakmus merah mengalami perubahan warna menjadi biru, maka larutan tersebut bersifat basa. Begitu juga sebaliknya, jika kertas lakmus biru berubah warna menjadi merah setelah dicelupkan ke dalam larutan, maka larutan tersebut teridentifikasi larutan asam.

Adapun jika warna kertas lakmus merah atau biru setelah dicelupkan ke dalam larutan tidak mengalami perubahan warna, maka larutan tersebut bersifat netral (tidak asam maupun basa). Kelemahan dari penggunaan kertas lakmus sebagai indikator adalah validitasnya rendah karena tidak terukur secara nilai.

  • Indikator Universal
Amazon.com: YXFYXF pH Test Strips Universal Indicator Paper Testing Paper Kit Full Range 1-14 for Testing Soil Saliva Urine Water Food Fish Tank Aquariums Ponds Everyday Substances 10 Pack: Garden & Outdoor
Contoh indikator asam basa: Indikator Universal

Indikator universal adalah salah satu indikator asam basa dengan validitas atau tingkat kepercayaan yang tinggi. Warna yang ada pada indikator universal ini lebih beragam dan bervariasi yang dapat menunjukkan nilai pH 1-14.

Media yang digunakan untuk indikator universal ini bisa menggunakan kertas indikator universal atau dapat menggunakan larutan indikator universal dengan meneteskan larutan tersebut pada larutan yang ingin diuji.

Warna yang terlihat dari indikator universal tersebut kemudian dibandingkan dengan warna standar yang biasa ada di dalam daftar indikator asam basa.

Baca juga:

  1. Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi

Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi
Contoh Indikator: Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi

Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi adalah alat ukur untuk menilai variabel yang dalam hal ini adalah keberhasilan pembangunan dalam bidang ekonomi.

Pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka unsur penting yang ada dalam indikator keberhasilan pembangunan ekonomi adalah pemerintah dan rakyat.

Adanya indikator keberhasilan pembangunan ekonomi berguna untuk pedoman bagaimana mengatasi masalah ekonomi, seperti pengangguran dan kemiskinan. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi adalah:

  • Indikator moneter: contohnya adalah pendapatan per kapita dan kesejaheraan ekonomi bersih. Faktor pendapatan per kapita dan kesejahteraan ekonomi bersih yang tinggi dalam suatu negara, maka berpengaruh terhadap keberhasilan pembangunan ekonominya.
  • Indikator non moneter: bergantung kepada indikator sosial dan indeks kualitas hidup. Dalam hal ini ruang lingkup satu keluarga akan berpengaruh terhadap keberhasilan ekonomi. Indikator sosial dapat dilihat dari tingkat harapan hidup, konsumsi protein hewani per kapita. Adapun indeks kualitas hidup dapat dilihat dari angka kematian bayi, dsb.
  • Indikator campuran: contohnya adalah indikator Susenas dan indeks pembangunan manusia. Yang termasuk dalam indikator Susenas adalah tingkat pendidikan, kesehatan, angkatan kerja, wisata, dsb sedangkan indeks pembangunan manusia diukur dari tingkat harapan hidup, tingkat baca huruf, dan pendapatan real per kapita.

Oleh sebab itu, keberhasilan pembangunan ekonomi dapat dicapai jika ketiga indikator tersebut tercapai.

  1. Indikator Keberhasilan Manajemen Produksi

Indikator Keberhasilan Manajemen Produksi
Contoh Indikator: Indikator Keberhasilan Manajemen Produksi

Dalam perusahaan, terutama bidang produksi dalam jumlah yang besar (massal) memiliki indikator keberhasilan manajemen untuk membuat pencapaian yang baik mulai dari manajemen perencanaan, persiapan, pelaksanaa dan pengendalian hingga evaluasi dan pengembangan.

Indikator keberhasilan manajemen menjadi tercapai apabila memenuhi kelima indikator, yaitu produktifitas, kapasitas, kecepatan pengiriman, kualitas produk, dan yang terakhir adalah kecepatan proses fleksibilitas. Berikut adalah uraian penjelasannya sampai apa yang dimaksud fleksibilitas pada indikator keberhasilan manajemen:

  • Produktifitas: produktifitas adalah penilaian kinerja dari sebuah perusahaan. Produktifitas yang tinggi akan menghasilkan output baik kuantitatif maupun kualitatif seperti halnya menghasilkan produk yang lebih banyak. Dengan demikian, produktifitas yang tinggi tentu akan meningkatkan keberhasilan manajemen berjalan dengan baik sesuai dengan target perusahaaan.
  • Kapasitas: terkait dengan kemampuan perusahaan menyadiakan hasil produksi atau jumlah unit. Kapasitas akan menentukan apakah permintaan dari pelanggan dapat dipenuhi.
  • Kecepatan pengiriman: terkait dengan pelayanan yang diberikan. Kecepatan pengiriman yang baik dan tidak terlambat akan meningkatkan kepuasan pelanggan.
  • Kualitas produk: kualitas produk terkait dengan mutu produk perencanaan kualitas produk dalam keberhasilan manajemen berpengaruh pada target penjualan. Jika ditargetkan untuk orang menengah ke atas maka kualitas perlu ditingkatkan.
  • Terakhir, adalah apa yang dimaksud fleksibilitas pada indikator keberhasilan manajemen. apa yang dimaksud fleksibilitas pada indikator keberhasilan manajemen adalah kemampuan perusahaan untuk mengembangkan produknya baik dari segi kualitas ataupun kuantitas. Oleh sebab itu seorang manajemen produksi harus cepat tanggap dan mengikuti perkembangan zaman untuk cepat menyesuaikan produk atau pemasarannya dengan inovasi sesuai dengan perubahan.

Kelima indikator keberhasilan manajemen dari produktifitas sampai apa yang dimaksud fleksibilitas pada indikator keberhasilan manajemen merupakan pengukuran untuk mengetahui derajat keberhasilan dan strategi perencanaan. Oleh sebab itu, kelima ini adalah faktor yang perlu diatur sebaik-baiknya untuk keberhasilan usaha.

  1. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Pencapaian Kompetensi
Contoh Indikator: Indikator Pencapaian Kompetensi

Bagi tenaga pendidik, penggunaan indikator pencapaian kompetensi ini sangatlah penting.

Indikator pencapaian kompetensi digunakan sebagai penanda murid sudah mencapai kompetensi dasar (KD) dengan melihat perubahan perilaku, sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki yaitu dari yang sebelumnya tidak mengerti menjadi paham dan dapat mempraktekkannya.

Contoh indikator pencapaian kompetensi dalam pembelajaran adalah keaktifan siswa, nilai posttest setelah hasil belajar, siswa dapat mengemukakan pendapat, siswa memahami peta konsep materi, siswa dapat memberikan kesimpulan dari materi yang telah disampaikan guru, dsb.

Baca juga:



Demikianlah uraian penjelasan mengenai apa itu indikator, fungsi indikator, jenis dan contoh indikator. Kesimpulannya indikator adalah alat ukur, pedoman, serta faktor yang berpengaruh terhadap kegiatan atau keberhasilan. Jenis dan contoh indikator terdiri dari berbagai aspek tergantung dari fungsi dan hasil yang ingin diukur. Demikian, semoga bermanfaat!

Leave a Comment