Disabilitas Adalah; Arti, Penyandang, Jenis, dan Faktor Penyebabnya

Pernah mendengar kata disabilitas? Apa yang Anda pikirkan ketika mendengarnya? Ya, kata disabilitas kerap kali diujarkan untuk menunjuk keadaan orang-orang yang terlahir dengan kemampuan berbeda dari kebanyaan orang.

Disabilitas Adalah? Arti, Penyandang, Jenis, dan Faktor Penyebabnya
Disabilitas Adalah? Arti, Penyandang, Jenis, dan Faktor Penyebabnya

Kata disabilitas sering disandingkan dengan istilah penyandang disabilitas. Temukan jawaban tentang arti disabilitas, penyandang disabilitas adalah, jenis disabilitas, hingga disalibilitas intelektual melalui artikel ukulele ini.

Arti Disabilitas Adalah?

Arti disabilitas adalah keadaan ketika aktivitas seseorang terbatas disebabkan keterbatasan yang berupa keterbatasan fisik, intelektual, mental, atau sensorik pada jangka waktu yang lama. Orang yang mengidap disabilitas akan merasakan hambatan dan kesulitan berpartisipasi dengan efektif di lingkungan sekitar berdasarkan kesamaan hak.

Selain itu, disabilitas adalah istilah yang berkaitan dengan penurunan nilai, keterbasan aktivitas, dan partisipasi atau keterlibatannya dalam aktivitas sehari-hari. Apa itu disabilitas ditilik dari segi asal kata?

Asal bahasa kata disabilitas adalah bahasa Inggris, yakni ‘disability’ atau ‘disabilities’. Arti disabilitas (disabilities) menurut kamus Oxford, yaitu a physical or mental condition that means you cannot use a part of your body completely or easily, or that you cannot learn easily.

Kata disabilities atau disabilitas adalah ketidakmampuan atau kekurangan seseorang yang berupa kekurangan fisik atau mental. Keadaan inilah yang kemudian menyebabkan adanya keterbatasan pengidapnya untuk melaksanakan aktivitas.

Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa arti disabilitas adalah tidak hanya masalah kesehatan, tetapi juga persoalan antara interaksi fitur tubuh seseorang dengan fitur masyarakat sekitarnya. Akan tetapi, pengidap disabilitas secara umum mempunyai kebutuhan yang sama dengan orang normal dan sehat.

Baca juga:

Penyandang Disabilitas

Kata disabilitas kerap muncul bersamaan dengan kata ‘penyandang’ sehingga dikenal adanya istilah ‘penyandang disabilitas’. Ternyata istilah penyandang disabilitas sudah ditegaskan dalam Undang-Undang.

Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.

Jenis Disabilitas

Terdapat empat jenis disabilitas yang akan dijelaskan sebagai berikut:

  1. Disabilitas Fisik
Disabilitas Fisik
Jenis disabilitas adalah? disabilitas fisik

Penyandang jenis disabilitas fisik memiliki keterbatasan yang disebabkan oleh gangguan pada fungsi tubuh. Gangguan ini dimungkinkan muncul sejak lahir, akibat kecelakaan, atau efek samping dari pengobatan medis.

Jenis disabilitas fisik mencakup gangguan gerak yang menyebabkan tidak bisa berjalan. Contoh disabilitas, yakni: amputasi, paraplegi, stroke, disabilitas akibat kusta, cerebral palsy (SP).

  1. Disabilitas Sensorik
Disabilitas Sensorik
Jenis disabilitas adalah? disabilitas sensorik

Disabilitas sensorik disebut juga sebagai keterbatasan fungsi pancaindra. Jenis disabilitas sensorik berupa gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, dan gangguan wicara.

Penyandang jenis disabilitas sensorik memiliki cara tersendiri untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Cara yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan penyandang jenis disabilitas sensorik dapat berupa sentuhan, nada bicara, mimik bibir saat berbicara, dan isyarat tertentu.

  1. Disabiltas Mental
Disabiltas Mental
Jenis disabilitas adalah? disabilitas mental

Orang dengan disabilitas mental memiliki keterbatasan dalam berkonsentrasi, mengambil keputusan, dan mengutarakan isi pikiran. Jenis disabilitas mental mencakup fobia, depresi, skizofrenia, atau gangguan kecemasan, demensia, afektif bipolar, dan retardasi mental.

Cara yang dapat diterapkan untuk menangani jenis disabilitas mental adalah dengan mengondisikan agar mereka berada pada keadaan tenang, bukan kondisi yang akan menimbulkan tekanan. Komunikasi dengan penyandang disabilitas mental juga perlu dilakukan dengan penjelasan menyeluruh dan pemilihan kata yang mudah untuk dipahami.

  1. Disabilitas Intelektual
Disabilitas Intelektual
Jenis disabilitas adalah? disabilitas intelektual

Penyandang disabilitas intelektual memiliki ciri berupa tingkat IQ yang rendah atau di berada di bawah standar rata-rata, kesulitan memproses informasi, terbatas dalam berkomunikasi, bersosialisasi, serta terbatas dalam hal kepekaan lingkungan. Jenis disabilitas intelektual, contohnya seperti mikrosefali, makrosefali, down syndrome, kretinisme, dan skafosefali.

Hal yang harus dimengerti ketika ingin berkomunikasi dengan penyandang disabilitas intelektual adalah bahwa Anda perlu meluangkan waktu, kesabaran, dan perhatian yang lebih kepada penyandang jenis disabilitas intelektual.

Indikasi Jenis Disabilitas Intelektual

Disabilitas intelektual dapat ditandai dengan beberapa indikator. Salah satunya adalah berdasarkan tingkat intelegensi atau yang sering disebut dengan IQ. Berdasarkan tingkat intelegensi / IQ penyandang disabilitas inteleketual dikategorikan tiga jenis.

  1. Karakteristik Borderline dan Mild (Ringan)

Karakteristik borderline dan mild (ringan) memiliki standar IQ antara 52 – 79 yang meliputi: keterlambatan perkembangan fungsi fisik, pertumbuhan (tinggi dan berat badan) serta perkembangan seksual tidak jauh berbeda dengan individu sebayanya, kurang memiliki kekuatan, kecepatan dan koordinasi. Selain itu, penyandang disabilitas intelektual kategori ringan memiliki masalah kesehatan, perhatiannya kurang dan sulit untuk berkonsentrasi.

Namun, penyandang kategori ini dapat melaksanakan keterampilan menolong dan mengurus dirinya sendiri. Sebenarnya mereka mampu bekerja asalkan mendapat pendampingan. Di samping itu, mereka juga kesulitan dalam mengelola keuangan.

  1. Karakteristik Moderate (sedang)

Karakteristik moderate tergolong sedang dengan standar IQ 36 – 51. Penyandang disabilitas intelektual kategori sedang ini masih dapat dilatih membaca dan menulis meskipun sederhana dan sifatnya fungsional, mereka mampu dilatih untuk mengurus dirinya sendiri tentu dengan pendampingan.

Aktivitas mengurus diri sendiri yang dapat dilatihkan pada mereka berupa makan, minum, berpakaian, dan mandi. Di satu sisi, penyandang disabilitas intelektual moderato mampu untuk dilatih keterampilan sederhana.

Selain itu, penyandang disabilitas intelektual sedang dapat dilatih menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Namun, penyandang disabilitas intelektual kategori sedang ini kurang bisa melindungi diri sendiri sehingga sebaiknya ditempatkan pada lingkungan yang terlindungi.

Penyandang disabilitas intelektual moderate memiliki kekurangan dalam hal mengingat, menggeneralisasi, bahasa, konseptual, dan kreativitas. Oleh karena itu, tugas yang diberikan kepada mereka harus sederhana, singkat dan relevan.

Di antara penyandang disabilitas intelektual ada yang memiliki kelainan fisik bawaan (down syndrome); kurang mampu mengontrol diri (hasrat seksual, dll).

  1. Karakteristik Severe and Profound (berat)

Jenis disabilitas intelektual kategori berat memiliki standar IQ kisaran 20 – 35. Karakternya meliputi: tidak bisa mengurus diri sendiri, tidak mampu bersosialisasi dengan baik, sangat membutuhkan bantuan orang lain dalam mengurus kebutuhan dirinya,

Disabilitas Intelektual Berdasarkan Fungsi perilaku adaptif / SQ

  1. Penyandang Disabilitas Intelektual (PDI) Ringan (Mild)

Penyandang disabilitas intelektual kategori ringan ini mempunyai kesulitas untuk memenuhi tuntutan akademik. Sebenarnya keterampilan komunikasi dan sosial mereka dapat berkembang sebagaimana individu lain. Namun, perbedaan akan terlihat saat memasuki usia sekolah.

  1. Penyandang Disabilitas Intelektual (PDI) Sedang (Moderate)

Jenis disabilitas intelektual sedang berdasarkan SQ ini keterampilan komunikasi dan sosialnya mampu berkembang selama awal kehidupan anak-anak saja. Setelah itu, mereka akan mengalami kesulitan perkembangan komunikasi dan sosial.

Penyandang disabilitas intelektual sedang berdasarkan SQ ini dapat dilatih untuk melakukan pekerjaan, tetapi harus dengan pengawasan. Selain itu, mereka juga mampu merawat diri sendiri yang sifatnya masih mendasar. Meskipun demikian, mereka tetap membutuhkan pengawasan yang lebih.

  1. Penyandang Disabilitas Intelektual (PDI) Berat (Severe dan Profound)

Disabilitas intelektual berat berdasarkan SQ biasanya ditandai dengan ketidakmampuan untuk berbicara secara komunikatif. Mereka tidak bisa berkembang sejak usia anak-anak.

Dengan demikian, penyandang disabilitas intelektual berat berdasarkan SQ ini membutuhkan perawatan dan perlindungan secara total dalam praktik kehidupan sehari hari.

Faktor Penyebab Disabilitas Intelektual

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan individu mengidap jenis disabilitas satu ini. Beberapa faktor penyebab jenis disabilitas intelektual, antara lain:

  1. Masalah genetik (down syndrome)
  2. Komplikasi semasa kehamilan akibat konsumsi alkohol atau adanya infeksi, kekurangan nutrisi, atau preeklampsia
  3. Masalah semasa persalinan (prematur, kekurangan oksigen saat lahir)
  4. Penyakit dan paparan zat beracun semasa anak-anak (meningitis, infeksi otak, kekurangan gizi, trauma kepala (baik ringan maupun berat), dan terpapar timbal atau merkuri).
  5. Andanya gangguan pada metabolisme pertumbuhan.
  6. Kasus kurangnya gizi dalam jangka waktu yang lama saat masa anak-anak usia di bawah empat tahun. Namun, keadaan ini dapat diperbaiki sebelum usia anak memasuki hitungan enam tahun.
  7. Jatuh sehingga mengakibatkan benturan kepala kemudian otak mengalami kerusakan.

Meskipun berada pada keadaan yang kurang, tetapi penyandang disabilitas tetap memiliki hak yang sama sebagaimana individu normal. Hak penyandang disabilitas juga telah diatur dalam Undang-Undang.

Baca juga:


Sekali lagi arti disabilitas adalah keadaan seseorang yang tidak dapat melakukan hal-hal dengan cara yang biasa (KBBI). Mengetahui arti disabilitas adalah pemahaman yang bersifat mendasar.


Hal tersebut dikarenakan selain mempelajari tentang makna disabilitas, Anda harus secara praktis memahami bahwa penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dalam kehidupan sosialnya. Bahkan hal mengenai hak disabiltas adalah sudah ditegaskan dalam Undang-Undang.

1 thought on “Disabilitas Adalah; Arti, Penyandang, Jenis, dan Faktor Penyebabnya”

  1. Dua kondisi gangguan jiwa yang dapat terjadi bersamaan dan cukup mendapatkan perhatian saat ini adalah gangguan jiwa berat psikotik dan disabilitas intelektual. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan prevalensi gangguan jiwa berat di Indonesia seperti skizofrenia dan gangguan psikotik lain mencapai 6,7 per 1.000 penduduk. Baca selengkapnya di sini: http://news.unair.ac.id/2021/11/02/gangguan-psikotik-pada-disabilitas-intelektual/

    Reply

Leave a Comment