Database Adalah; Pengertian, Ciri, Jenis, Contoh, Hingga Normalisasi Database

Dalam teknologi yang canggih saat ini, penyimpanan data mengalami kemajuan, terutama pada data software. Data merupakan bukti atau kumpulan catatan yang dicatat dan disimpan. Catatan tersebut kemudian dapat diolah untuk mendapatkan informasi.

Adapun database adalah tempat dari sekumpulan data tersebut. Data yang dikumpulkan dalam database ini yang akan digunakan sebagai sarana informasi.

Database Adalah; Pengertian, Ciri, Jenis, Contoh, Hingga Normalisasi Database
Database Adalah; Pengertian, Ciri, Jenis, Contoh, Hingga Normalisasi Database

Baca juga:

Untuk lebih memahaminya, artikel kali ini akan membahas mengenai apa itu database, mulai dari pengertian database secara rinci, model database, DBMS, ciri-ciri database, normalisasi database, jenis database, bisnis database, dan contoh database. Mari kita simak!

Pengertian Database Adalah?

Secara bahasa, pengertian database adalah basis data. Data adalah informasi fakta yang berupa angka, huruf, dsb sedangkan base adalah grup. Pada awalnya database adalah sekumpulan data yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.

Pengertian database tersebut awalnya berasal dari ilmu komputer. Namun, seiring berkembangnya waktu, pengertian database semakin luas contohnya seperti buku besar perusahaan, kuitansi, dan kumpulan data yang berhubungan untuk bisnis.

Dari konsep dasar basis data dimana adalah sekumpulan dari catatan atau potongan ilmu pengetahuan, maka yang dimaksud database adalah tempat penyimpanan dari kumpulan data yang terdiri dari data operasional maupun data deskripsi.

Berdasarkan ahli yaitu Connolly dan Begg (2010), pengertian database adalah beberapa kumpulan data yang saling terhubung secara logis kemudian, dari deskripsi data tersebut dirancang untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam sebuah organisasi.

Menurut E.Petroutsos (2002), pengertian database adalah objek yang kompleks untuk menyimpan infornasi yang terstruktur dan terorganisir yang disimpan dengan cara memungkinkan informasi tersebut diakses secara cepat.

Dari penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa konsep database adalah sekumpulan data yang membentuk suatu berkas yang saling berhubungan antara objek tersebut sehingga memunculkan data baru yang berupa informasi.

Model Database

Database dibuat berdasarkan skema tertentu. Skema ini menggambarkan penjelasan yang terstruktur dalam objek yang terdiri dari beberapa jenis fakta yang ada di dalamnya. Skema tersebut dapat dibuat dengan model yang berbeda-beda. Diantaranya model database adalah relasional, hirarki, dan jaringan.

Model relasional adalah model yang mewakili seluruh informasi dengan bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan. Setiap tabel yang saling berhubungan diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model ini adalah model yang sering dipakai dalam database.

Selanjutnya, untuk model hirarki dan jaringan ini sama-sama menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.

DBMS

Database adalah sumber data yang sangat penting karena memuat banyak informasi tidak hanya untuk satu departemen tertentu, tapi bisa untuk keseluruhan perusahaan. Oleh sebab itu, dalam perusahaan perlu membentuk sebuah sistem yang dinamakan dengan Database Management System (DBMS) yang merupakan software untuk mengakses database dengan mudah.

Adapun tujuan utama dari database adalah fleksibilitas dan kecepatan dalam mengaksesnya. Jadi, dengan membuat DBMS akan lebih memaksimalkan tujuan dari database karena memudahkan pengguna untuk mengaksesnya serta berguna untuk membuat, memelihara, mengontrol, mengedit, hingga mendapatkan informasi yang berasal DBMS untuk penggunanya.

Contoh software DBMS antara lain: Oracle, SyBase, SQL Server, My SQL, Ms, Acces, dll.

Ciri-ciri Database

Ciri-ciri yang ada dalam database adalah sebagai berikut:

  • Adanya efisiensi yang terkait dengan kecepatan akses, ukuran data, dan ketepatan informasi.
  • Data yang disimpan dalam jumlah yang besar.
  • Datanya digunakan secara bersama (sharebility).
  • Mengurangi dan mencegah adanya duplikat dalam data.
  • Mencegah ketidakkonsistenan data.

Normalisasi Database

Perancangan database perlu memperhatikan efisiensi data. Beberapa data yang ada akan mempengaruhi tingkat efisiensi karena dapat terjadi penurunan. Oleh sebab itu, dalam database perlu dilakukan normalisasi.

Normalisasi adalah suatu teknik untuk menghasilkan suatu hubungan antar atribut dengan memberikan kebutuhan data yang diinginkan oleh suatu perusahaan. Jadi, normalisasi database adalah proses pembentukan relasi database ke dalam bentuk normal.

Dengan demikian, tujuan normalisasi database untuk menghilangkan sebagian besar ambiguitas, menghilangkan redudansi data (data ganda), serta memastikan data disimpan secara logis.

Tahapan normalisasi database adalah bermacam-macam dari yang paling ringan UNF hingga paling tinggi (5NF). Berikut tahapan normalisasi database:

  • UNF: Tahap awal yang terdiri dari tabel dengan satu grup atau lebih yang berulang.
  • 1NF: Normal tahap pertama. Dilakukan jika tabel memiliki atribut yang banyak dan sifatnya composite. Pada tahap ini setiap tabel harus berisi nilai tunggal dan unik.
  • 2NF: Normal tahap kedua. Tahapan ini dilakukan jika 1NF sudah terpenuhi. 2NF dilakukan apabila atribut yang secara fungsional (functional dependency) tergantung pada primary key. Jadi, dalam 2NF primary key harus dalam kolom tunggal.
  • 3NF: Normal tahap ketiga. Syarat yang ada dalam tahapan ini tidak adanya atribut non primary key yang bergantung pada non primary key lain atau tidak ada transitive functional dependency.
  • BCNF: Salah satunya dilakukan jika memiliki lebih dari satu kunci serta jika atribut utama sebagai candidate key dan candidate key tersebut salah satunya menjadi primary key.
  • 4NF: Tahapan setelah BCNF terpenuhi. Kaidah dari 4NF tabelnya tidak boleh memiliki kebergantungan banyak nilai (multivalued attribute).
  • 5NF: Tahapan ini dilakukan untuk tidak memiliki lossless docomposition (join tanpa adanya kehilangan informasi) menjadi tabel yang lebih kecil. Tahap kelima ini adalah tahapan yang paling jarang dipakai karena umumnya normalisasi hanya sampai pada 3NF.

Jenis Database

Jenis database banyak macamnya, sekurang-kurangnya ada 12 jenis database. Jenis database adalah sebagai berikut:

  1. Analytical database:

Database yang digunakan untuk menyimpan data dan informasi secara ringkas dari operasional dan eksternal database.

  1. Operational database:

Database yang menyimpan data yang berkaitan dengan operasi organisasi.

  1. Distributed databased:

Database yang terbagi menjadi beberapa kelompok kerja dalam lingkup departemen dan lokasi kerja.

  1. Data Warehouse:

Database yang berguna untuk mengarsipkan dan menganalisis data organisasi. Contoh database penjualan dan gaji yang diinput ke gudang data sesuai jadwal yang teratur.

  1. End user database:

Berisi beberapa data yang dikembangkan dari end-user (pengguna terakhir). Contoh database yang berisi kumpulan dokumen dalam word processing.

  1. Real time database:

Database untuk mengolah dan menangani beban kerja di suatu negara.

  1. Document oriented database:

Program komputer yang berorientasi pada dokumen.

  1. In memory database:

Database yang disimpan dalam memori.

  1. Hypermedia database on the web:

Halaman multimedia yang berhubungan dengan situs web. Di dalamnya terdiri dari home page dan hyperlink.

  1. Navigational database:

Database yang berfungsi untuk mencari data dari referensi suatu objek.

  1. External database:

Database yang menyediakan akses secara ekstenal seperti data pribadi dan organisasi dari layanan komersial.

  1. Relational database:

Terdiri dari data dengan file yang berbeda dihubungkan dan diorganisasikan menggunakan kunci sehingga pada sekumpulan tabel tersebut saling berelasi.

Bisnis Database

Seiring berkembangnya teknologi informasi saat ini, berbagai keperluan database sangat dibutuhkan. Hal tersebut memunculkan adanya bisnis database.

Bisnis database adalah bisnis yang dilakukan berkaitan dengan pengumpulan data pribadi dari beberapa orang untuk dijual. Bisnis database sering dijumpai oleh perusahaan survey yang ingin mengumpulkan data untuk keperluan analisis data, survey, atau promosi produk.

Bisnis database adalah bisnis yang diaggap menguntungkan karena mudah dilakukan dan modalnya hanya di awal saja. Selain itu, keuntungan dari bisnis database adalah banyaknya perusahaan yang membutuhkan database ini sehingga memiliki prospek yang bagus.

Namun, kekurangan yang ada dalam bisnis database adalah data tersebut adalah adanya data privasi yang seharusnya tidak boleh diperjualbelikan tanpa izin pemiliknya serta data yang dijual belum tentu valid.

Contoh Database

Contoh database terdiri dari berbagai macam. Beberapa penggunaan contoh database yang biasa ditemukan adalah sebagai berikut:

Database Penjualan

Database penjualan adalah sekumpulan data yang berisi informasi transaksi barang atau jual-beli. Atribut atau entitas yang ada dalam database penjualan umumnya terkait dengan pembeli (customer), barang, supplier, pembayaran, dan jenis barang.

Database Penjualan
Database Penjualan | Sumber: www.kelasprogrammer.com

Database Inventaris

Database inventaris adalah basis data yang berisi kumpulan daftar lengkap barang yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

Database Inventaris
Database Inventaris | Sumber: www.vbawam.com

Untuk lebih memahami mengenai pengertian database hingga cara kerjanya, Anda bisa menyimak video berikut. Pada video ini, terdapat panduan tutorial database yang akan memandu pemula untuk memahami dasar-dasar manajemen sistem database.

 

Baca juga:



Demikian penjelasan mengenai apa itu database mulai dari pengertian hingga contohnya. Dapat disimpulkan bahwa database adalah sekumpulan data yang terorganisir yang disimpan untuk keperluan tertentu. Semoga bermanfaat!

Leave a Comment