Contoh Rumusah Masalah Makalah, Penelitian, Laporan Praktikum, dll. – Menulis adalah sebuah keterampilan yang memerlukan latihan terus-menerus. Keterampilan menulis ini sangat penting bagi civitas pendidikan.
Contohnya saja penulisan jenis karya ilmiah skripsi, jurnal ilmiah, dan disertasi sudah sewajarnya menggunakan metode ilmiah yang baik dan benar.
Metode ilmiah dalam perkembangannya berjalan secara terus-menerus seiring dengan kemajuan zaman. Hal tersebut disebabkan perkembangan zaman mempengaruhi pola pikir manusia sehingga manusia dituntut untuk melakukan berbagai eksperimen atau penelitian yang bersifat ilmiah.
Dengan adanya metode ilmiah akan memberikan pemahaman dan dapat dibuktikan secara empiris. Metode ilmiah dalam penulisan pada hakikatnya dilakukan dengan menentukan rumusan masalah.
Pada artikel ini akan dijelaskan terkait pengertian rumusan masalah, jenis rumusan masalah, dan contoh-contoh rumusan masalah makalah, penelitian, karya ilmiah, biologi, dan laporan praktikum.
Pengertian Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk menjawab suatu permasalahan pokok dengan singkat, padat, dan jelas.
Rumusan masalah dijadikan sebagai pokok ide gagasan yang nantinya dituangkan dalam tulisan untuk dicari solusinya berdasarkan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan dan dapat juga dengan melakukan hipotesis.
Prediksi yang dibuat kemudian diuji dengan melakukan eksperimen yang sebelumnya telah ditetapkan pedoman masalahnya. Berdasarkan pedoman dari beberapa ahli, perumusan masalah ini bertujuan untuk menetapkan topik untuk dipecahkan.
Ciri-Ciri Rumusan Masalah
Ciri penting yang mendasar dalam rumusan masalah yaitu ditulis dengan jelas dalam bentuk kalimat tanya. Kalimat tanya tersebut dapat menggunakan metode yang umum yaitu 5W+1H (What (apa), why (kenapa), who (siapa), when (kapan), where (dimana), dan how (bagaimana).
Setiap pertanyaan tersebut memuat makna yang berbeda-beda.
Berikut adalah maksud dibalik 5W+1H.
- What: digunakan untuk mengetahui inti/pokok dari permasalahan yang sedang diteliti.
- Why: digunakan untuk menjelaskan penyebab dari suatu masalah.
- Who: digunakan untuk mengatahui nama/objek tertentu yang perlu diketahui.
- When: digunakan untuk menanyakan waktu kejadian.
- Where: digunakan untuk menjawab tempat kejadian/peristiwa dalam permasalahan.
- How: digunakan untuk menyatakan proses terkait suatu peristiwa atau penelitian dan mengungkapkan maksud dibalik hasil yang telah di peroleh.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dari beberapa pertanyaan , yang sering dipakai dalam rumusan masalah adalah what (apa), why (kenapa), dan how (bagaimana) karena ketiganya dapat membahas secara lebih detail terhadap suatu masalah yang ingin diteliti berdasarkan pemahaman logika dan analisis.
Oleh sebab itu, dalam membuat rumusan masalah, hal tersebut tidak luput dari softskill berpikir kritis dan analitis dari para penulis.
Penulis diharuskan melakukan penalaran untuk memiliki cara berpikir yang deduktif dengan mengumpulkan dan mencari suatu hal untuk menentukan ide/masalah penelitian sehingga dapat mengidentifikasi masalah terhadap suatu fenomena.
Langkah selanjutnya, penulis perlu mengeksplor berbagai literatur untuk dapat mengumpulkan data dan menemukan solusi dari rumusan masalah.
Selain itu, pertanyaan-pertanyaan yang muncul berkaitan dengan rumusan masalah misalnya:
- “Apa permasalahan utama sehingga perlu dilakukan penelitian?”
- “Apakah tujuan dilaksanakan penelitian?”
- “Apakah peneliti mampu menjawab masalah?”
- “Apakah data dapat diperoleh?”
Pertanyaan tersebut dapat dijadikan sumber acuan apakah rumusan masalah yang telah dibuat dapat dilanjutkan atau tidak.
Baca juga :
Jenis Rumusan Masalah
Rumusan masalah dapat kita jumpai pada permulaan bab yaitu pendahuluan. Pada bab tersebut terdapat latar belakang yang merupakan dasar dari uraian rumusan masalah. Rumusan masalah hendaknya juga disusun dengan memperhatikan jenis penelitian.
Adapun jenis rumusan masalah terbagi menjadi tiga, yaitu :
- Rumusan masalah deskriptif
- Rumusan masalah komparatif
- Rumusan maslaah asosiatif
Berikut adalah penjelasan beserta contoh rumusan tiap jenisnya.
#1. Rumusan masalah deskriptif
Rumusan masalah deskriptif adalah rumusan masalah terkait pertanyaan tentang suatu fenomena yang perlu dijelaskan dan dijabarkan.
Penjelasan contoh rumusan masalah deskriptif dalam hal ini yaitu variabel hanya berdiri sendiri dan tidak berhubungan dengan variabel lainnya. Contoh rumusan masalah deskriptif yaitu:
- Berapa nilai konsentrasi TSS dan kekeruhan pada limbah industri tempe?
- Bagaimana persebaran virus Covid-19 di Surabaya?
- Bagaimana cara menghilangkan lemak dalam tubuh?
- Apa makna dari gizi seimbang?
#2. Rumusah Masalah Komparatif
Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang mempertanyakan perbandingan variabel satu dengan yang lainnya. Contoh rumusan masalah komparatif yaitu:
- Adakah perbedaan pertumbuhan toge yang disinari matahari dengan yang tidak terkena matahari?
- Adakah perbedaan kadar kekeruhan dengan penambahan dosis koagulan a, b, dan c?
- Apakah ada beda perkembangan anak ketika disekolahkan dengan anak yang tidak bersekolah?
- Adakah perbedaaan antara metamorfosis katak dengan kupu-kupu?
#3. Rumusan Masalah Asosiatif
Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah dengan pertanyaan yang menyatakan hubungan antar variabel. Contoh rumusan masalah asosiatif yaitu:
- Apakah ada hubungan antara lama waktu dan dosis koagulan terhadap penurunan konsentrasi COD?
- Adakah pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan pohon jati?
- Adakah pengaruh makanan bergizi bagi kekuatan fisik masa anak-anak?
- Apakah pertumbuhan kecambah memiliki hubungan dengan intensitas cahaya matahari?
Contoh Rumusan Masalah Berbagai Keperluan
Selain contoh rumusan masalah berdasarkan jenisnya, berikut akan dijelaskan secara lebih lanjut contoh rumusan masalah berdasarkan karangannya seperti dalam makalah, penelitian, karya ilmiah, biologi, deskriptif, dan laporan praktikum.
#1. Contoh Rumusan Masalah Makalah
Makalah adalah salah satu jenis karya ilmiah yang membahas permasalahan secara objektif sehingga didasarkan dengan pemahaman empiris bukan dari pendapat pribadi atau subjektif.
Biasanya dalam pembuatan makalah ini, dilakukan secara individu maupun tim. Makalah memiliki pembahasan yang lebih singkat karena merupakan kajian literatur dari permasalahan yang diangkat dan seringkali dijadikan bahan tugas dalam bangku sekolah ataupun perkuliahan. Makalah dibuat menggunakan bahasa formal atau baku.
Hal yang mendasar dan terpenting dalam makalah yaitu terletak pada bab 1 pendahuluan yang umumnya di dalamnya berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, teori, dan sistematika penulisan. Contoh rumusan masalah makalah dapat dilihat di bawah ini:
- Bagaimana makna pancasila dalam kehidupan berbangsa di Indonesia?
- Apa saja upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh pelajar untuk mengimplementasikan nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari?
- Apa makna yang terkandung dalam lambang negara Indonesia?
- Bagaimana cara mengoptimalkan peran orang tua dalam pembentukan kepribadian anak sejak dini?
- Siapa saja tokoh islam yang berperan dalam dunia pendidikan?
- Bagaimana cara yang efektif untuk menerapkan pola hidup dengan gizi yang seimbang?
- Apa hal yang harus diperhatikan dalam membuat karya sastra cerpen?
#2. Contoh Rumusan Masalah Penelitian
Menurut Creswell (2012), penelitian adalah adanya suatu proses berpikir yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi untuk memahami suatu masalah.
Dalam membuat adanya suatu penelitian, maka perlu adanya metode yang dilakasanakan untuk mendapatkan dan menginterpretasi sebuah data yang dinamakan metode penelitian. Metode penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif.
Metode kualitatif merupakan metode yang digunakan untuk menjelaskan penelitian secara deskriptif, sedangkan metode kuantitatif menjelaskan secara numberik. Oleh sebab itu, penyesuaian rumusan masalah penting dilakukan bedasarkan metode penelitian yang telah ditentukan oleh seorang peneliti.
Rumusan masalah dalam penelitian merupakan tahapan proses yang utama dan pertama kali dilakukan oleh seorang peneliti, sebelum melakukan proses meninjau literatur, menentukan tujuan penelitian, mengumpulkan data, menganalisa dan menafsirkan data, serta membuat laporan dan mengevaluasi penelitian.
Adapun contoh rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut.
- Bagaimana moral siswa SMA 1 Yogyakarta dalam berperilaku terhadap guru di lingkungan sekolah?
- Apa saja bakteri yang terkandung dalam tanah gambut di depan fakultas sains dan teknologi UNAIR?
- Apa saja faktor yang mempengaruhi proses pembusukan pada buah mangga?
- Bagaimana cara yang efektif dalam pembuatan tape singkong menggunakan fermipan ragi?
- Berapa lama waktu kontak media bioball dalam mengurangi kadar kekeruhan pada limbah cair?
- Apa saja sistem pencernaan dan sistem pernafasan pada katak?
- Bagaimana cara guru menanamkan sikap sopan dan menjaga kebersihan di lingkungan sekolah pada siswa?
Berdasarkan beberapa rumusan masalah penelitian tersebut, Anda dapat mengidentifikasi jenis rumusan masalah yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Contoh rumusan masalah yang bersifat kuantitaitf karena menjawab dengan suatu numberik salah satunya adalah “berapa lama waktu kontak media bioball dalam mengurangi kadar kekeruhan pada limbah cair?”
Untuk rumusan masalah yang bersifat kualitatif yaitu seperti “Apa saja sistem pencernaan dan sistem pernafasan pada katak?.” Hal tersebut disebabkan pertanyaan tersebut dapat berisi jawaban yang menyatakan suatu proses yang bersifat deskriptif.
#3. Contoh Rumusan Masalah Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah karya tulis yang penulisannya didasarkan pada fakta dan objektif. Karya ilmiah berbeda dengan karya sastra yang umumnya memakai bahasa yang indah dan bersifat subjektif sedangkan karya ilmiah meemiliki ciri-ciri pennyusunannya secara sistematis, konseptual, dan procedural.
Bahasa yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah yaitu menggunakan landasan bahasa yang jelas serta tidak bersifat pendapat pribadi.
Jenis karya ilmiah banyak sekali macamnya, berdasarkan publikasinya, karya ilmiah dibagi menjadi dua, yaitu karya tulis ilmiah yang dipublikasi dengan karya tulis ilmiah yang belum dipublikasi.
Karya tulis ilmiah yang dipublikasi contohnya yaitu, jurnal dan buku, sedangkan karya tulis ilmiah yang belum dipublikasi dan biasanya dijadikan tugas akhir yaitu, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, dsb.
Dalam penulisan karya ilmiah perlu diperhatikan adanya etika penulisan. Hal tersebut berupa karya yang dibuat harus bersifat orisinil, bukan plagiat, serta memiliki pertanggung jawaban karena data dan pembahasan yang diperoleh harus berdasarkan teori yang jelas dan tidak memanipulasi data. Oleh sebab itu, karya tulis ilmiah harus ditulis secara cermat dengan memperhatikan rumusan masalah yang dibuat berdasarkan fakta.
Contoh rumusan masalah karya ilmiah adalah sebagai berikut.
- Apakah ada beda antara konsentrasi BOD dan COD dengan penambahan aerasi pada limbah cair?
- Berapa volume timbulan sampah di TPA Angsana Surabaya?
- Bagaimana pengolahan limbah B3 pada industri PT. X?
- Bagaimana perkembangan diabetes mellitus di Madura?
- Bagaimana pola persebaran penyakit HIV di dunia?
- Apa saja dampak penggunaan gadget yang terlalu lama bagi kesehatan?
- Bagaimana sejarah perkembangan islam di Indonesia?
#4. Contoh Rumusan Masalah Biologi
Dalam membuat laporan atau makalah tentang biologi, maka pada laporan tersebut selalu menjelaskan atau membahas terkait makhluk hidup yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan.
Tujuan laporan tersebut sebagai sarana pembelajaran bagi siswa serta memberikan pemahaman pentingnya menjaga lingkungan sekitar. Karya ilmiah terkait biologi ini biasanya membahas tentang morfologi, sistem, jaringan, siklus hidup, bahkan sampai dibagi lagi cabangnya biologi seperti mikrobiologi yang mempelajari tentang mikroorganisme.
Oleh sebab itu dalam membuat karya ilmiah biologi rumusan masalah yang dibuat juga harus sejalan dengan ilmunya. Contoh rumusan masalah biologi adalah sebagai berikut.
- Apa saja peranan morfologi pada tumbuhan?
- Bagaimana sejarah perkembangan evolusi pada hewan?
- Apa saja manfaat bakteri selulosa dalam industri makanan?
- Bagaimana siklus rantai makanan di lingkungan hutan?
- Bagaimana sistem klasifikasi 5 kingdom yang dikembangkan oleh Whittaker?
- Apa perbedaan antara sistem darah tertutup dan terbuka?
- Bagaimana proses sistem pencernaan pada sapi?
Baca juga :
#5. Contoh Rumusan Masalah Laporan Praktikum
Pelaksanaan praktikum biasa diterapkan mulai dari siswa hingga mahasiswa. Praktikum ini berfungsi meningkatkan keterampilan dalam bentuk praktek yang kemudian dilaporkan dalam bentuk karya tulis.
Laporan praktikum adalah pembahasan dan penjelasan secara lengkap berdasarkan dari percobaan yang telah dibuat.
Laporan ini betujuan untuk memberikan penjelasan secara objektif berdasarkan data yang diperoleh dari percobaan. Data yang tertuang di laporan ini haruslah apa adanya dan tidak boleh mengubah data walaupun terjadi ketidaksesuaian.
Penjelasan pada laporan harus berdasarkan literatur yang digunakan untuk membuat laporan.
Jika data tidak sesuai dengan literatur dan hipotesis yang diinginkan, maka hak tersebut tidak perlu diubah, cukup cantumkan alasan dan bahas kenapa tidak sesuai, faktor apa saja yang menyebabkan data error, bahkan apabila ada faktor human error juga perlu ditulis pada laporan praktikum.
Hal tersebut karena sebagai seorang peneliti, harus memiliki sifat jujur dan bersifat ilmiah. Oleh sebab itu, laporan praktikum ini ditulis secara lengkap dan sistematis.
Rumusan masalah dalam laporan praktikum perlu memperhatikan topik praktikum yang telah diuji. Berikut adalah contoh rumusan masalah laporan praktikum.
- Apa saja pengatuh pengenceran terhadap pH larutan buffer?
- Apa pengaruh konsentrasi buffer terhadap kapasitas buffer?
- Bagaimana reaksi uji sifat kimia dengan uji Molisch pada senyawa golongan karbohidrat?
- Bagaimana gambar morfologi dan sistem pernafasan pada katak?
- Berapa suhu yang optimum untuk pertumbuhan mikroba selulolitik?
- Apa saja parameter fisik yang mendukung pertumbuhan alga?
- Apa perbedaan sifat ion Fe3+, Mn2+, Cr3+, dan Al3+?
Contoh rumusan masalah laporan praktikum tersebut memuat beberapa topik praktikum, yang pertanyaannya dapat dijawab setelah melaksanakan percobaan.
Pada pertanyaan pertama dan kedua memiliki topik yang sama yaitu larutan buffer sehingga rumusan masalahnya yaitu dapat berupa faktor yang mempengaruhi larutan (pertanyaan poin 1) atau dapat berupa hasil dari suatu percobaan (pertanyaan poin 2).
Setelah Anda sudah memahami penjelasan terkait rumusan masalah di atas, kemudian rumusan masalah yang telah dibuat perlu dilakukan sinkronisasi dengan tujuan dan kesimpulan.
Tujuan inilah yang berfungsi sebagai pedoman dalam penelitian yang berasal dari pertanyaan rumusan masalah. Sedangkan kesimpulan dari karya ilmiah tersebut haruslah berasal dari jawaban rumusan masalah.
Oleh sebab itu, rumusan masalah merupakan hal yang paling penting ibarat pondasi bagi pembuatan karya ilmiah.
Semoga bermanfaat.