Contoh Resume & Review Jurnal Beserta Jurnalnya

Contoh Review Jurnal dan Contoh Resume Jurnal yang Baik dan Benar — Kali ini kita akan membicarakan tentang bagaimana cara membuat review jurnal dan bagaimana cara membuat contoh resume jurnal.

Contoh Resume & Review Jurnal Beserta Jurnalnya
Contoh Resume Jurnal & Review Jurnal Beserta Jurnalnya

Sebelum mengulik berbagai contoh review jurnal dan contoh resume jurnal serta perbedaannya, ada baiknya kita memahami pengertian dari keduanya. Artikel ini akan terlebih dahulu membahas mengenai  contoh review jurnal.

Pengertian Review Jurnal

Kata review berasal dari bahasa Inggris, yakni re yang berarti ‘mengulang’ dan view yang berarti ‘melihat’ sehingga secara singkat review dipahami sebagai proses ‘melihat ulang’.

Istilah review dalam bahasa Indonesia sudah mendapatkan padanan, yakni ‘mengulas’.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan kata mengulas sebagai proses memberikan penjelasan dan komentar; menafsirkan (penerangan lanjut, pendapat, dan sebagainya); mempelajari (menyelidiki).

Jika diringkas, maka dapat dipahami bahwa review merupakan proses evaluasi terhadap hasil publikasi berupa jurnal yang dikirimkan pada jasa pelayanan atau pun pertunjukan seni.

Dengan demikian, review jurnal memiliki peran untuk menggambarkan kualitas suatu jurnal, mulai dari kelebihan hingga kekurangannya.

Dalam sebuah tulisan review jurnal selalu menghadirkan bagian penting dari proses review jurnal atau bisa dikatakan sebagai Proses semacam ini disebut juga dengan critical review jurnal.

Contoh Review Jurnal Beserta Jurnalnya Terbaru

Contoh Resume & Review Jurnal Beserta Jurnalnya
Contoh Review Jurnal Beserta Jurnalnya

Berikut ini akan disajikan contoh review jurnal. Penyusunan contoh review jurnal membutuhkan pengamatan yang cukup rinci.

Namun, perlu diingat bahwa setiap lembaga atau instansi memiliki aturan atau format masing-masing dalam penyusunan contoh review jurnal.


Judul Jurnal                : Penggunaan Makian Sebagai Ekspresi Negatif Masyarakat

Penulis                         : Ananda Kusuma

Publikasi                      : Prosiding Seminar Nasional Diksi Negeri

Reviewer                     : Imanda Jalinda

Ringkasan Artikel Jurnal

Artikel dengan judul “Penggunaan Makian Sebagai Ekspresi Negatif Masyarakat” membahas mengenai berbagai macam bentuk makian serta makna yang terkandung dalam masing-masing bentuk makian. Bentuk makian dalam bahasa Indonesisa saat ini banyak sekali dijumpai. Terlebih lagi, di masa pandemi banyak ditemukan orang-orang mengujarkan kata makian.

Data diambil dari sumber berupa akun instagram @ngaco.co dan akun twitter @rameansini.id. Kedua akun tersebut sering digunakan sebagai media masyarakat untuk sambat, menyampaikan hal-hal yang mengesalkan dan sebagainya, Pemilihan sumber data tersebut karena dinilai keduanya mampu mewakili sebagian daria seluruh aktivitas masyarakat yang senang mengujarkan kata makian.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Disfemisme oleh Brown and Levinsonn. Disfemisme adalah ungkapan-ungkapan yang digunakan untuk menyampaikan emosi negatif, berupa kekecewaan, kekesalan, kemarahan, dan sebagainya. Brown and Levinsonn mengkategorikan ungkapan disfemisme ke dalam beberapa jenis kelompok, seperti acuan pada binatang, bagian tubuh, dan sebagainya.

Hasil penelitian sebagaimana disampaikan dalam pembahasan dan hasil menunjukkan bahwa disfemisme menjadi bagian dari masyarakat dan terbentuk sebagai budaya massa. Di satu sisi, penggunaan disfemisme atau kata makian yang terlalu sering berakibat menimbulkan potensi pergeseran makna. Kata makian yang sebelumnya bermakna benar-benar makian, kini tidak lagi hanya makian. Kata-kata makian saat ini justru digunakan untuk mengekspresikan rasa takjub, bangga, heran, dan sebagainya.

Critical Review

Artikel dalam jurnal tersebut sudah dapat mendeskripsikan judul penelitian sesuai dengan tujuannya. Mulai dari pendahuluan hingga penutup, cara penyajian penulis terhadap data dan hasil penelitian dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca. Terlebih lagi, dalam penggunaan teori yang dapat diterapkan dengan baik sesuai dengan bagaimana teori tersebut mampu memaparkan data.

Pembahasan mengenai makian dari waktu ke waktu memang sangatlah luas. Namun, keseluruhan pembahasan tersebut tidak dapat diakomodir oleh satu penelitian saja. Terlebih lagi, satu penelitian hanya menggunakan satu teori sebagai dasar dalam meneliti data. Oleh karena itu, penelitian ini masih perlu diadakan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan persoalan makian.

Satu hal yang disayangkan dalam artikel tersebut adalah terdapat banyak kesalahan dalam penulisan istilah asing. Kenyataan ini sangat disayangkan karena penelitian ini sendiri secara khusus membahas kebahasaan, tetapi justru terdapat kesalahan dalam penulisan. Tentu hal ini menjadi poin kekurangan yang perlu dilakukan perbaikan ke depan dan bukanlah hal yang sulit untuk melakukan perbaikan terhadap kesalahan semacam ini.

Selain itu, pada bagian akhir atau penutup muncul pernyataan yang sebelumnya tidak pernah disebutkan. Seharusnya penutup atau simpulan berisi hal-hal yang terdapat dalam hasil dan pembahasan sehingga penyampaian dalam bagian simpulan berupa penyampaian ulang dari hasil. Namun, penelitian ini justru menyampaikan hasil yang tidak ada dalam bagian pembahasan.

Baca juga :


Resume Jurnal

Jika tadi membincangkan review jurnal, maka saat ini kita akan membahas mengenai resume jurnal. Resume jurnal tidak luput dari pekerjaan dan tugas yang sering kali didapatkan oleh pelajar atau pun mahasiswa.

Resume jurnal dimungkinkan menjadi makanan sehari-hari bagi anak kuliah yang memang sangat sering berinteraksi dengan jurnal.

Pengajar atau dosen biasanya akan memberikan tugas membuat resume jurnal. Salah satu tujuannya adalah untuk mengukur tingkat kepahaman mahasiswa terhadap sebuah jurnal.

Selain itu, resume jurnal juga berfungsi menuntut mahasiswa agar benar-benar membaca jurnal yang telah ditugaskan karena tidak mungkin melakukan resume jurnal tanpa membacanya terlebih dahulu.

Pengertian Resume Jurnal

Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan makna kata resume sebagai proses ikhtisar dan meringkas. Sementara itu, kata ikhtisar bermakna pemandangan secara ringkas (yang penting-penting saja); ijmal: ringkasan.

Kata merangkum bermakna menyatukan (merangkai) pokok-pokok pembicaraan (uraian dan sebagainya) dalam bentuk pokok-pokok saja.

Dengan demikian, resume adalah wujud rangkuman atau ringkasan yang diambil dari karangan (dalam hal ini: jurnal) yang awalnya panjang kemudian menjadi lebih ringkas.

Meresume jurnal dinilai sebagai cara efektif untuk menjelaskan atau menyampaikan poin penting sebuah informasi (dalam hal ini, jurnal).

Perbedaan Review dan Resume Jurnal

Nah, dari penjelasan kami mengenai pengertian review dan resume jurnal di atas, tentunya kita bisa menyimpulkan apa perbedaan diantara keduanya.

Perbedaan resume dan review jurnal secara singkat :

Review jurnal : 

  • Harus memahami isi jurnal
  • Menyertakan pendapat pribadi mengenai isi jurnal.

Resume jurnal : 

  • Anda tidak diharuskan memahami 100% isi jurnal.
  • Meringkas poin-poin penting dalam jurnal

Contoh Resume Jurnal yang Baik dan Benar

Contoh resume jurnal dapat digunakan sebagai sampel dalam menyusun resume jurnal secara mandiri. Contoh resume jurnal dapat diamati dari struktur maupun cara penyampaian yang digunakan dalam susunan contoh resume jurnal.

Resume jurnal memiliki poin penting dalam hal tata urutan yang disampaikan dalam jurnal. Penulisan contoh resume jurnal harus memperhatikan bagaimana bagian demi bagian dalam jurnal disampaikan secara urut dalam contoh resume jurnal.

Berikut ini, bisa disimak contoh resume jurnal! Selamat mengamati contoh resume jurnal!


Judul Jurnal: BUMI (Budaya Merdeka Indonesia)

Judul: Relevansi Budaya Populer dan Budaya Modern

Volume: Vol. 7 No. 18 2020

Tahun: 2020

Penulis: Rika, Satya

Latar Belakang

Latar belakang penulisan jurnal tersebut adalah berdasarkan pengamatan keterkaitan antara budaya populer atau sering disebut juga sebagai budaya massa dan budaya modern. Keduanya dirasa memiliki relevansi. Apalagi jika melihat trend budaya massa sebagai wujud selera atau keinginan masyarakat yang didukung oleh kuantitas atau jumlah massa yang menyukainya. Ternyata wujud dari budaya populer ini mampu mewakili budaya masa kini atau budaya modern.

Sementara itu, muncul pertanyaan mengenai sesungguhnya mana yang lebih dulu mempengaruhi? Apakah budaya massa atau budaya modern? Pertanyaan terkait hal tersebut sangat perlu dijawab mengingat kecenderungan masyarakat dalam melakukan banyak hal berdasarkan trend budaya massa.

Selain itu, belum banyak penelitian yang membahas mengenai bagaimana trend budaya massa mampu mempengaruhi selera masyarakat. Berangkat dari alasan tersebutlah, penelitian mengenai budaya massa dan budaya modern perlu diselenggarakan. Terlebih dari masa ke masa, masyarakat terus mengalami perubahan. Seperti layaknya keadaan sosial yang penuh dinamika dan secara otomatis akan adaftif terhadap keadaan yang dihadapi masyarakat.

Tujuan Penulisan Jurnal

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan. Tujuan penelitian ini, yaitu: mendeskripsikan bentuk-bentuk budaya populer atau budaya massa, mendeskripsikan bentuk-bentuk budaya modern, dan mendeskripsikan relevansi antara budaya populer dan budaya modern.

Metode

Metode yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan kualitatif. Metode ini memanfaatkan deskripsi dan kata-kata dari pengamatan terhadap perilaku. Sementara itu, metode pemerolehan data dilakukan dengan teknik wawancara.

Hasil Penelitian

Penelitian mengenai budaya populer dan budaya modern membuktikan adanya relevansi antara keduanya. Disebutkan melalui data yang telah diolah bahwa masyarakat memiliki kecenderungan untuk menyukai budaya modern terlebih dahulu. Kecenderungan inilah yang kemudian membentuk budaya populer. Dengan kata lain, budaya populer terbentuk oleh budaya modern.

Simpulan

Penulis menyimpulkan beberapa poin bahwa budaya populer akan selalu beriringan dengan budaya modern. Kecenderungan di masyarakat membuktikan bahwa ternyata masyarakat akan lebih dahulu mengikuti budaya modern hingga nantinya terbentuk ketertarikan masyarakat terhadap budaya modern. Ketika masyarakat menunjukkan kesukaan pada budaya modern, saat itulah masyarakat telah menerapkan budaya modern sebagai budaya populer.

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan dari penelitian ini terletak pada penggunaan teori yang sangat berkorelasi dengan data. Penulis mampu menemukan teori yang sangat cocok dengan ketersediaan data dan topik yang sedang diangkat. Sementara itu, kekurangan terletak pada cara penulis menyajikan jurnal. Penggunaan bahasa pada jurnal ini masih kurang padu, penulis kurang memanfaatkan aspek kohesi dan koherensi.


Penulisan contoh review jurnal dan contoh resume jurnal membutuhkan ketelitan dan kesabaran. Terutama dalam hal pemahaman pada jurnal. Ketika membaca jurnal jangan hanya sekadar membacanya, tetapi juga perlu memahami.

Dengan kata lain, dalam proses menyusun contoh review jurnal dan contoh resume jurnal kita harus terlebih dahulu menentukan diri sebagai seorang peneliti bukan sebagai seorang penikmat.


Semoga cara buat resume jurnal dan review di atas bermanfaat!

Leave a Comment