
Mari Belajar Struktur Resensi Film, Cara Membuat hingga Contoh Resensi Film – Apa itu resensi film?
Resensi dapat di maknai dengan penilaian terhadap suatu karya, bisa berupa buku, film, drama, dan sebagainya. Jadi, resensi film adalah suatu teks yang mengulas atau memberikan penilaian terhadap karya film yang telah ditayangkan.
Untuk lebih jelasnya, ukulele akan membahas materi tentang struktur resensi film, cara membuat hingga contoh resensi film, yang bisa Anda simak.
Struktur Resensi Film
Dalam menulis resensi film yang baik dan benar, struktur resensi film perlu diperhatikan sesuai urutannya. Berikut adalah penjelasan mengenai struktur resensi film :
- Identitas film, berisi; judul film, tahun film dirilis, nama sutradara, produser, penulis naskah, produksi/penerbit, durasi film, dan nama pemain film.
- Sinopsis film, adalah bagian dalam resensi film yang berupa deskripsi singkat penulis tentang berjalannya film dari awal hingga selesai.
- Ulasan film, bagian ini merupakan tulisan resensi berdasarkan sudut pandang penulis.
- Kesimpulan film, berisi; saran dan pendapat penulis mengenai direkomendasikan atau tidaknya film tersebut kepada pembaca untuk ditonton.
Cara Membuat Resensi Film
Berdasarkan penjelasan mengenai struktur resensi film diatas, Anda juga perlu memperhatikan bagaimana cara membuat resensi film berikut ini :
- Cari dan mulai tentukan judul film apa yang akan Anda tulis sebagai resensi.
- Pahami isi film yang akan Anda buat resensi.
- Tulislah resensi sesuai dengan urutan struktur resensi film seperti diatas.
Baca juga:
Contoh Resensi Film
Pembahasan mengenai struktur resensi film dan cara membuat resensi film diatas, dapat diterapkan untuk membuat contoh resensi film. Berbagai contoh resensi film dapat Anda simak.
Contoh Resensi Film 5 CM
Berikut adalah contoh resensi film 5 CM, dan dibuat berdasarkan struktur resensi film :

Identitas Film
Judul Film : 5 CM
Produser Film : Sunil Soraya
Sutradara Film : Rizal Mantovani
Pemain Film : Raline Syah. Fedi Nuril, Herjunot Ali, Saykoji, Pevita Pearce, Denny Sumargo, Herjunot Ali, Igor, dsb.
Durasi Film : 125 menit
Penulis Naskah : Donny Dhirgantoro
Produksi : Soraya Inercine Films
Sinopsis Film
Film ini menceritakan tentang lima orang sahabat yang telah berteman cukup lama. Suatu saat mereka merasa ada titik jenuh yang muncul pada ikatan pertemanan mereka, lalu memutuskan untuk tidak saling bertemu dan berkontak satu sama lain selama 3 bulan.
Setelah 3 bulan berpisah, mereka memutuskan untuk bertemu dan merayakan kembali pertemuan mereka dengan mendaki gunung semeru. Tepat dihari kemerdekaan RI. Perjalanan mereka menuju gunung semeru dipenuhi dengan tantangan.
Hingga akhirnya mereka berhasil mencapai puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu dan menancapkan bendera merah putih diatas puncak tersebut.
Ulasan Film
Kisah persahabatan yang penuh makna perjuangan, cinta dan ambisi serta tidak lekang oleh waktu walaupun setiap pemeran memiliki karakter masing-masing namun mereka tetap memegang teguh semangat jiwa muda, dan kebersamaan dalam menjalani kehidupan.
Konflik yang disajikan pada film ini kurang mengena. Anak-anak tidak disarankan untuk menonton film ini karena terdapat unsur percintaan. Film ini mengandung pesan moral yaitu jiwa bersemangat dan pantang menyerah.
Kesimpulan Film
Film layak untuk ditonton bagi Anda yang sedang mencari jati diri. Hal tersebut sebagai pemicu para generasi muda saat ini untuk terus menjaga persahabatan dan bersemangat menjadi diri sendiri dan meraih cita-cita masing-masing.
Contoh Resensi Film Laskar Pelangi
Berikut adalah contoh resensi film Laskar Pelangi, dan dibuat berdasarkan struktur resensi film :

Identitas Film
Judul Film : Laskar Pelangi
Produser Film : Mizan Production
Sutradara Film : Misra Lesmana
Pemain Film : Cut Mini, Tora Sudiro, Ikranagara, Mathius Mutchus, Rieke Diah, Alex Komang, Verrys Yamarno, dll.
Durasi Film : 2 jam 25 menit
Penulis Naskah : Donny Dhirgantoro
Produksi : Mizan Production
Sinopsis Film
Film ini diilhami dari dari kisah nyata yang ditulis melalui novel. Menceritakan perjuangan guru dan 10 murid SD Muhammadiyah Gantyong Pulau Belitung, mempertahankan sekolahnya dari ancaman penutupan sekolah.
Para guru dengan tekad kuat berusaha mendapatkan 10 murid baru, hingga akhirnya terkumpul 10 murid pada detik-detik terakhir hari pendaftaran. Yaitu; Ikal, Lintang, Mahar, Borek, Sahara, A. Kiong, Syahdan, Kucai, Trapani, dan Harun.
Kisah cinta Ikal yang bertemu dengan Alin, Lintang smartboy yang menempuh jarak terjauh untuk sekolah dengan rintangan buaya, Mahar yang berjiwa seni tinggi dan teman-teman lainnya.
Suatu hari mereka mengikuti lomba cerdas cermat dan kreasi menari. Hasil yang diperoleh pun sangat memuaskan yaitu juara pertama. Mulailah kesuksesan mereka terlihat.
Ulasan Film
Kisah 10 murid yang menyentuh dan berkesan dalam menempuh pendidikan dasar dengan penuh perjuangan, persahabatan, rasa cinta, berkorban untuk keluarga, kesenangan masa kecil, dan petualangan.
Tekad para guru dan kepala sekolah untuk terus mendidik muridnya dengan wawasan, pengalaman dan keagamaan, sangatlah terasa. Dalam film ini menyorot masalah pendidikan di Indonesia yang masih sangat terasa. Kearifan lokal Pulau Belitung ditampilkan dengan apik.
Hal yang menjadi kritikan dari film ini adalah tidak adanya adegan para guru yang berusaha menyarakan hak-haknya kepada pemerintah, sehingga terkesan berjuang secara internal sekolah saja.
Kesimpulan Film
Secara keseluruhan film ini sangat direkomendasikan untuk ditonton berbagai kalangan. Laskar pelangi mengajarkan pesan moral bahwa usaha keras, tekad kuat dan doa sungguh-sungguh akan membuahkan hasil yang maksimal.
Contoh Resensi Film Hafalan Sholat Delisa
Berikut adalah contoh resensi film Hafalan Sholat Delisa, dan dibuat berdasarkan struktur resensi film :

Identitas Film
Judul Film : Hafalan Sholat Delisa
Produser Film : Chand Parwez Servia
Sutradara Film : Sony Gaokasak
Pemain Film :Nirina Zubir, Reza Rahadian, Chantiq Schagerl, Ghina Salsabila, Mike Lewis, Fathir Muchtar, dll.
Durasi Film : 60 menit
Penulis Naskah : Armantono
Produksi : Kharisma Starvision Plus
Sinopsis Film
Abi, Umi, Delisa dan saudara-saudaranya tinggal di Lokh, Peovinsi Aceh. Abi dan Umi selalu mendukung anak-anaknya dalam hal apapun terutama menyekolahkan di sekolah islam.
Suatu hari Delisa mendapat tugas untuk menghafal bacaan sholat guna memenuhi ujian di sekolahnya. Untuk menjaga semangat Delisa dalam melaksanakan tugasnya, Umi pun berjanji memberi hadiah kalung berinisial D jika dia berhasil.
Hari ujian pun tiba, Delisa ditemani Umi, karena Abi harus bekerja di ladang. Giliran Delisa menghafal bacaan sholatnya, dengan khusyuk dan fokus Delisa menghafal, hingga tidak memperhatikan kedaan sekitar yang tiba-tiba terjadi gempa.
Orang-orang pun panik saat gempa terjadi, lalu disusul dengan tsunami dahsyat. Delisa pun terseret ombak hingga terdampar di sebiah karang besar dan ditemukan oleh relawan asing. Delisa merasakan kesakitan luar biasa pada kakinya, yang akhirnya harus diamputasi.
Abi Delisa pun bingung saat kembali bekerja dari ladang. Kondisi kota sudah porak poranda. Abi segera mencari keluarganya namun hanya bisa menemukan Delisa yang ada di Rumah Sakit. Abi pun menemani Delisa hingga sembuh dan membawanya pulang. Delisa dan Abi harus bangkit dan berjuang untuk melanjutkan kehidupan walau tanpa Umi dan kakak-kakaknya.
Ulasan Film
Hafalan Sholat delisa mengajarkan kepada kita untuk terus mensyukuri dan sabar terhadap apapun takdir yang diberikan Allah. Abi Usman dalam film ini menggambarkan seorang ayah yang tangguh dan penuh tanggung jawab dalam membesarkan putinya secara mandiri. Pemeran film ini memberikan kesan yang begitu nyata pada setiap skenarionya.
Tetapi, terdapat beberapa adegan yang kurang menarik secara visual karena ada editan efek animasi yang tampak tidak nyata.
Kesimpulan Film
Film ini layak menjadi tayangan untuk berbagai kalangan. Terdapat berbagai pelajaran mengenai kehidupan meliputi; agama, sosial, dan perjuangan hidup.
Contoh Resensi Film Dilan 1990
Berikut adalah contoh resensi film Dilan 1990, dan dibuat berdasarkan struktur resensi film :

Identitas Film
Judul Film : Dilan 1990
Produser Film : Ody Mulya Hidayat
Sutradara Film : Fajar Bustomi, Pidi Baiq
Pemain Film : Iqbaal Ramadhan, Vanesha Prescilla, Glulio Parengkuan, Adhisty Zara, Ira Wibowo, dll.
Durasi Film : 110 menit
Penulis Naskah : Pidi Baiq, Titien Wattimena
Produksi : Max Pictures
Sinopsis Film
Film Dilan 1990, mengisahkan tentang percintaan remaja yang terjadi pada tahun 1990. Tokoh utama dalam film ini adalah Dilan dan Milea, dimana plot pertama Milea dan keluarganya pindah dari Jakarta ke Bandung, serta masuk di sekolah yang sama dengan Dilan. Dilan adalah salah satu penglima geng motor, yang seiring waktu menyukai Milea. Dititik tersebut Milea masih berstatus pacaran dengan Benni yang ada di Jakarta.
Saat Milea mengikuti lomba cerdas cermat antar sekolah di TVRI Jakarta, ia bertemu dengan Benni pada situasi dimana Milea sedang berduaan dengan Nandan, rekan Milea saat lomba cerdas cermat. Benni pun merasa cemburu dan menghajar Nandan namun Milea melerainya. Hingga Milea memutuskan hubungan dengan Benni.
Disisi lain Milea harus menghadapi Kang Adi yaitu mahasiswa ITB yang menjadi guru les privat Milea dan adiknya. Suatu waktu Dilan menemukan Milea dan Kang Adi pergi berdua, dan marah kepada Milea dan mengirim puisi kekecewaan kepadanya.
Milea pun menyesal dan esoknya ia berusaha mencari Dilan di setiap sudut sekolah namun di sekolah ia bertemu dengan Anhar. Saat itu Anhar sedang mabuk yang kemudian menampar Milea.
Mengetahui hal tersebut Dilan langsung menemui Anhar dan memukulnya habis-habisan. Ada guru yang mengetahui perkelahian itu dan membawa mereka bertiga ke ruang BK namun Dilan mengajak Milea pergi. Mereka pergi menuju warung Bi’ E’em dan memutuskan untuk resmi berpacaran.
Ulasan Film
Dilan 1990 menggambarkan kisah cinta anak muda tahun 90-an yang masih memberi kesan unik yaitu penyampaian rasa sayang satu sama lain melalui puisi yang ditulis tangan. Pemeran film ini membawa penonton untuk menikmati kisah cinta lawas dengan pemandangan Kota Bandung yang masih kuno.
Kekurangan dari film ini adalah sudut pandang Dilan masih kurang menunjukkan sisi bad boy nya. Selain itu penggarapan sinematografi khususnya colour grading yang tidak optimal untuk film dengan setting 90-an ini.
Kesimpulan Film
Film ini tidak direkomendasikan untuk kalangan anak-anak dibawah usia 13 tahun, karena banyak menampilkan adegan keras dan percintaan. Sasaran film ini memang untuk remaja usia 15 tahun keatas dan bagi penonton yang menyukai drama percintaan.
Contoh Resensi Film Joker
Berikut adalah contoh resensi film Joker, dan dibuat berdasarkan struktur resensi film :

Identitas Film
Judul Film : Joker
Produser Film : Todd Philips, Bradley Cooper, dan Ema Tilinger Koskoff
Sutradara Film : Todd Philips
Pemain Film : Jaquin Phoenix, Robert De Niiro, Zazie Beetz, Frances Conory, dll.
Durasi Film : 122 menit
Penulis Skenario : Todd Philips, Scott Silver
Produksi : DC Films, Village Roadshow Pitcures, Bron Studios, Joint Effort
Sinopsis Film
Film Joker menceritakan tentang kehidupan Arthur Fleck pada tahun 1981, jauh sebelum menjadi Joker. Arthur Fleck hidup di Kota Gotham bersama Ibunya Pennya yang sedang jatuh sakit. Suasana kota tersebut sedang mengalami kekacauan yang hebat dan banyak terjadi konflik sosial. Keadaan Arthur saat itu mengalami kelainan otak dan sering tertawa tanpa alasan di tempat umum.
Saat dia menaiki kereta, terjadi perundungan dari tiga pebinis muda padanya lalu dia menembak mati ketiganya. Ternyata tindakannya tersebut menimbulkan gerakan unjuk rasa terhadap orang kaya di Kota Gotham.
Unjuk rasa pun terjadi dan membuat keadaan kota semakin kacau. Arthur berusaha menemui Thomas Wyne yaitu seorang yang mencalonkan sebagai wali kota saat itu, lalu ia memberitahu kepada Arthur keburukan Penny dan ia bukanlah ibu kandungnya. Arthur dibuang dan diadopsi oleh Penny.
Julukan Joker kepada Arthur diberikan oleh temannya bernama Murray. Ia ditangkap polisi karena menembak mati Murray. Saat perjalanan menuju kantor polisi Arthur melihat pengunjuk rasa semakin ricuh dan membuat kacau kota. Mobil yang membawa Arthur ditabrak oleh ambulans yang dikemudikan pengunjuk rasa, polisi pun tewas dan Arthur terluka parah.
Kemudian, saat sadar Arthur sudah berada di rumah sakit dan di Interogasi oleh pekerja sosial rumah sakit tersebut. Arthur hanya tertawa dan mengatakan bahwa mereka tidak akan mengerti, ia pun angkat kaki dengan jejak penuh darah disepatunya.
Ulasan Film
Film Joker ber-genre drama dan thriller, dimana penonton akan disuguhkan jalan cerita yang mengungkap kehidupan kelam Joker dari sudut pandang kelainan yang diderita oleh Arthur saat itu. Hal yang menarik dalam film ini yaitu elemen fantasi dan fiksi ilmiah juga disuguhkan. Selain itu keberhasilan aktor Jaquin Phoenix dalam membangun karakter Arthur begitu mendalam hingga akhir cerita.
Kesimpulan Film
Film ini mempunyai rating R atau dewasa, karena banyak adegan kekerasan dan pembunuhan tragis yang sering terjadi dalam jalan ceritanya. Perlu menguatkan mental sat menonton film ini dan disarankan tidak mengajak anak-anak.
Contoh Resensi Film Keluarga Cemara
Berikut adalah contoh resensi film Keluarga Cemara, dan dibuat berdasarkan struktur resensi film :

Identitas Film
Judul Film : Keluarga Cemara
Produser Film : Gina S. Noer, Anggia Kharisma
Sutradara Film : Yandy Laurens
Pemain Film : Nirina Zubir, Adhisty Zara, Singgo Agus, Widuri Sasono, Gading Marteen, dll.
Durasi Film : 1 jam 50 menit
Penulis Naskah : Gina S. Noer
Produksi : Visinema Pictures
Sinopsis Film
Keluarga Cemara mengisahkan tentang kehidupan pasangan suami istri yang memiliki dua anak perempuan dengan kondisi ekonomi yang mapan pada awalnya. Seiring berjalannya waktu kondisi ekonomi keluarga semakin memburuk hingga akhirnya bangkrut. Karena Abah ditipu oleh rekan bisnis, lalu mereka pindah ke sebuah desa kecil yang berada di Jawa Barat.
Mulailah konflik keluarga terjadi. Euis, kakak Ara belum bisa menerima kenyataan keadaan keluarganya yang terpuruk. Ara adalah anak yang lugu dan polos suka melontarkan kata-kata yang menyentil keluarganya. Hingga semua berusaha bekerjasama untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
Ulasan Film
Film ini cukup menarik dalam menayangkan kisah perjuangan sebuah keluarga dalam menghadapi konflik permasalahan keterpurukan ekonomi. Karakter Abah yang mempunyai tekad kuat untuk bertanggung jawab dalam menafkahi keluarga rela melakukan pekerjaan apapun seperti tukang ojek, dan tukang bangunan.
Karakter Ibu yang jujur, Ara yang polos, serta Euis yang terkadang menuntut memberikan warna dalam setiap jalan cerita. Pelajaran yang bisa diambil dari film ini adalah bahagia tidak semata diperoleh melalui materi namun bisa dari saling menerima kekurangan satu sama lain. Konflik yang terjadi dalam film ini kurang menggigit dan harmonisasi keluarga terkesan dilebihkan.
Kesimpulan Film
Salah saru film keluarga yang wajib ditonton tentunya bersama keluarga masing-masing. Hal tersebut akan lebih terasa harmonisasi keluarganya.
Baca juga:
Contoh Resensi Film Garuda Di Dadaku
Berikut adalah contoh resensi film Garuda Di Dadaku, dan dibuat berdasarkan struktur resensi film :

Identitas Film
Judul Film : Garuda Di Dadaku
Produser Film : Shanty Harmayn
Sutradara Film : Ifa Isfansyah
Pemain Film : Emir Mahira
Durasi Film : 60 menit
Penulis Skenario : Salman Aristo
Produksi : SBO Films dan Mizan Production
Sinopsis Film
Bayu bercita-cita menjadi pesepak bola profesional dan dia sudah berlatuh keras sejak duduk di bangku sekolah dasar. Disisi lain orang tuanya tidak mendukungnya karena ayahnya meninggal karena sepak bola. Hingga suatu hari Bayu bertemu dengan pelatih klub Arsenal Jakarta yaitu Johan. Dimulailah kisah Bayu mewujudkan cita-citanya.
Ulasan Film
Bayu bertekad kuat dalam mempertahankan dan mengejar cita-citanya untuk menjadi pemain sepak bola profesional. Akting dan dialog ringan dan menghibur memberikan kesan yang menggigit bagi penonton.
Kesimpulan Film
Film ini layak ditonton bagi Anda yang ingin meningkatkan motivasi dan membutuhkan hiburan. Banyak nilai moral yang diajarkan pada film ini dan semangat megejar cita-cita pantang menyerah.
Berbagai nilai moral diajarkan dalam film ini antara lain jiwa nasionalisme yang tinggi. Sayangnya ada beberapa hal yang kurang layak apabila ditonton oleh anak usia SD.
Contoh Resensi Film Ambilkan Bulan
Berikut adalah contoh resensi film Ambilkan Bulan, dan dibuat berdasarkan struktur resensi film :

Identitas Film
Judul Film : Ambilkan Bulan
Produser Film : Helmi Yahya, Haidar Bagir, da Hb. Naveen
Sutradara Film : Ifa Isfansyah
Pemain Film : Lana Nitibaskara, Agus Kuncoro, Astri Nurdin, Landung Simatupang, Titi Dibyo, dll.
Durasi Film : 90 menit
Penulis Naskah : Jujur Prananto
Produksi : Mizan Production, Falcon Pictures
Sinopsis Film
Ambilkan Bulan menceritakan seorang kehidupan anak kecil bernama Amelia yang merupakan anak dari Ibu single parent. Amelia merasa kesepian karena sang ibu sebagai wanita karir yang sibuk dan hampir tidak punya waktu bermain dengannya. Hingga ia menemukan seorang teman yang mana adalah sepupunya sendiri melalui facebook.
Hubungan Amelia dan Ambar semakin erat melalui percakapan facebook. Rencananya pada liburan sekolah Amelia ingin berlibur ke desa tempat Ambar berada. Keinginannya pun terkabul. Ia, Ambar, dan teman-teman Ambar lainnya mulai berkenalan dan bermain bersama. Hingga suatu saat mereka tersesat di hutan yang terkenal angker dan konon ada seorang kakek tua Mbah Gondrong yang suka memangsa anak-anak.
Ulasan Film
Film ini mengajarkan bahwa sebaiknya komunikasi orang tua dan anak selalu dijaga dengan baik. Walapun sibuk dengan pekerjaan meluangkan waktu dengan anak sangatlah penting. Alur cerita film cukup menarik namun ada efek animasi yang kurang tajam serta tahapan klimaks yang masih kurang terasa.
Kesimpulan Film
Salah saru film anak dan keluarga yang bisa ditonton tentunya bersama. Pemandangan desa, hutan dan pegunungan yang asri menjadi daya tarik tersendiri film ini.
Baca juga:
Contoh Resensi Film 5 Elang
Berikut adalah contoh resensi film 5 Elang, dan dibuat berdasarkan struktur resensi film :

Identitas Film
Judul Film : 5 Elang
Produser Film : Salman Ariston, Kemal Arsjad, Shanty Harmawan
Sutradara Film : Rudi Soedjarwo
Pengisi Suara : Iqbal Ramadhaan, Teuku Rizky, Bastian Steel, Christopher Nelwan, dll.
Durasi Film : 1 jam 28 menit
Penulis Skenario : Salman Aristo
Produksi : SBO Film
Sinopsis Film
Baron pindah sekolah ke Kalimantan dan berusaha menyesuaikan diri karena mengikuti pindah tugas orang tuanya. Baron sering terlibat konflik dengan Rusdi, karena berbeda pendapat. Rusdi sebagai anak pramuka yang menyukai alam dan tantangan namun Baron anak kota yang kurang menyukai hal tersebut. kisa mereka berlanjut saat mengikuti acara perkemahan sekolah.
Ulasan Film
Film ini mengajarkan arti pertemanan dan tolong menolong. Pembawaan peran dan karakter serta nuansa pramuka di hutan disuguhkan dengan baik. Selain itu bahasa yang digunakan mudah dipahami. Kekurangannya adalah terdapat adegan yang kurang tepat, karena film ini menyasar untuk anak-anak dan pelajar.
Kesimpulan Film
Film ini direkomendasikan untuk semua kalangan dengan jalan cerita yang lucu, penuh semangat, kerjasama, serta menghibur.
Contoh Resensi Film Digimon Adventure Last Evolution Kizuna
Berikut adalah contoh resensi film Digimon Adventure Last Evolution Kizuna, dan dibuat berdasarkan struktur resensi film :

Identitas Film
Judul Film : Digimon Adventure Last Evolution Kizuna
Produser Film : Yosuke Kinoshita
Sutradara Film : Tomohisa Taguchi
Pengisi Suara : Natsuke Hanae, Yoshimasa Hosoya, Mutsumi Tamura, Suzuko Mimori, Junya Ikeda, Hitomi Yoshida, Junya Enoki, Mao Ichimichi, dll.
Durasi Film : 94 menit
Penulis Naskah : Akatsuki Yamatoya
Produksi : Toei Animation
Sinopsis Film
Anak-anak terpilih dan para digimon sudah beranjak dewasa, ikatan atau partner mereka pun akan segera berakhir. Berbagai peristiwa aneh muncul hingga ada berita sekitar 300 anak-anak terpilih diseluruh dunia mengalami pingsan dan koma mendadak, partner digimon mereka juga hilang.
Dalang dibalik itu semua adalah Menoa Bellucci peneliti digimon dari Amerika Serikat. Tai Chi, Yamato, dan teman-teman lain yang masih tersisa menyelidiki hal tersebut. ternyata Menoa ingin menciptakan neverland dengan mengundang 300 anak-anak terpilih yang koma tersebut ke dunia buatannya. Tai Chi dan teman-teman melawan Menoa yang bersatu dengan digimon ciptaannya yaitu Eosmon. Hingga mereka menang.
Dunia kembali normal dan anak-anak terpilih mulai melangkah untuk menentukan jalan hidup masing-masing.
Ulasan Film
Film ini mengajarkan untuk menerima perpisahan dan menetapkan tujuan hidup masing-masing dengan penuh semangat dan perjuangan. Persahabatan tidak harus dilupakan namun tetap disimpan kuat dalam memori. Gerakan animasi dari setiap karakter sangat bagus dan begitu halus namun hanya karakter tertentu yang ditonjolkan dalam film ini.
Kesimpulan Film
Film ini direkomendasikan untuk semua pecinta anime Jepang, khususnya Digimon.
Contoh Resensi Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini
Berikut adalah contoh resensi film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, dan dibuat berdasarkan struktur resensi film :

Identitas Film
Judul Film : NKCTI (Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini)
Produser Film : Anggria Karisma
Sutradara Film : Angga D. Sasongko
Pemain Film : Rio Dewanto, Sheila Dara Aisha, Rachel Amanda, Ardhito Pramono, Donny Damara, Oka Antara, dll.
Durasi Film : 120 menit
Penulis Naskah : Marcella
Produksi : Falcon Pictures
Sinopsis Film
Film ini bercerita mengenai sebuah keluarga yang awalnya hidup harmonis hingga memilki permasalahan yang pelik dalam keluarga tersebut. Karakter anak dari keluarga tersebut yaitu Angkasa anak pertama yang harus bisa menjadi teladan dan pelindung bagi adik-adiknya.
Aurora anak kedua yang terbiasa mandiri namun keluarga kurang peduli terhadap masalah yang dialaminya. Anak terakhir Awan, yang selalu mendapatkan perhatian berlebih dari orang tuanya. Kisah film ini menitikberatkan rahasia orang tua yang disimpat rapat karena tidak ingin melukai anak-anaknya..
Ulasan Film
Visual film NKCTI tidak perlu diragukan lagi, karena musik dan backsound pendukung yang digunakan sangat pas. Penonton diingatkan dengan soundtack yang khas banget difilm ini. Sinematografinya pun tak kalah hebat, banyak pelajaran tentang membina keluarga yang harmonis serta permasalahan yang lekat dengan kebanyakan kondisi keluarga di Indonesia dalam film ini.
Kekurangan dari film ini adalah latar belakang keluarga yang diceritakan terlihat kaya dan harmonis, sehingga kesesuaian cerita kurang mengena, serta ada beberapa adegan yang dirasa kurang diperlukan.
Kesimpulan Film
Salah saru film keluarga yang wajib ditonton bersama. Hal tersebut akan lebih terasa harmonisasi dan nilai moral rasa kekeluargaannya.
Contoh Resensi Film Gundala
Berikut adalah contoh resensi film Gundala, dan dibuat berdasarkan struktur resensi film :

Identitas Film
Judul Film : Gundala
Produser Film : Sukhdev Singh, Wicky V. Olindo, Bismarka Kurniawan
Sutradara Film : Joko Anwar
Pemain Film : Abimana Arya, Tara Basro, Pevita Pearce, Rio Dewanto, Ario Bayu, dll.
Durasi Film : 2 jam 3 menit
Penulis Naskah : Joko Anwar
Produksi : Bumilangit Studio
Sinopsis Film
Gundala adalah nama kekuatan petir yang diperolehnya saat sedang bekerja di perusahaan. Saat itu pula ia berusaha bertahan hidup walau ditinggalkan oleh kedua orang tuanya. Sancaka menggunakan kekuatannya untuk membela kaum yang lemah dan tertindas. Jiwa kebaikan yang ia miliki sudah tertanam sejak kecil. Konflik pun mulai terjadi, semenjak Sancaka mendapat Gundala itu.
Ulasan Film
Film super hero nasional yang sangat apik dalam penggarapannya. Cerita yang sesuai dengan realita kehidupan di Indonesia tentang penindasan. Gambaran pahlawan super juga tidak muluk-muluk, terkesan sederhana dan realistis. Pemeran film yang memainkan dengan mumpuni disertai musik dan gambar yang sangat mendukung. Kekurangan film ini terdapat pada dialog yang dilakukan terkesan masih kaku, serta alur cerita yang terburu-buru.
Kesimpulan Film
Jika Anda penikmat film super hero maka film ini jangan sampai dilewatkan. Banyak adegan kisah dalam film ini yang sarat akan makna kehidupan sekarang sehingga dapat dijadikan pembelajaran.
Contoh Resensi Film Sang Pemimpi
Berikut adalah contoh resensi film Sang Pemimpi, dan dibuat berdasarkan struktur resensi film :

Identitas Film
Judul Film : Sang Pemimpi
Produser Film : Mira Lesmana
Sutradara Film : Riri Riza
Pengisi Suara : Vikri Septiawan, Ahmad Syaifullah, Azwir Fitrianto, Zulfanny, Lukman Sardi, Mudy Ayunda, Nazril Irham, Rieke Diah, dll.
Durasi Film : 120 menit
Penulis Naskah : Riri Riza , Mira Lesmana, dan Salman Aristo
Produksi : Mizan Film, Mizan Productio, dan SinemArt
Sinopsis Film
Sang Pemimpi adalah film kelanjutan dari Laskar Pelangi. Film ini bercerita tentang kisah Ikal bersama sepupunya Arai serta sahabatnya Jimbron pada usia remaja (SMA) yang sedang mencari jati diri dan pujaan hati.
Ikal masih bertahan dengan cinta pertamanya Alin, dan kenangan yang tersisa adalah kotak kaleng bergambar menara eiffel. Arai, seorang playboy yang jatuh hati pada Zakiyah Nurmala, serta Jombron yang menyukai Laksmi, gadis muda yang bekerja di pabrik cincau. Mereka bertiga saling bekerjasama dalam menyelesaikan masalh saat menjalani kehidupan SMA.
Ulasan Film
Film ini memperlihatkan bagaimana arti persahabatan dan kisah cinta. Selain itu nilai toleransi beragama juga ada pada adegan film ini, yang meberikan kesan harmonis. Setting pulau belitung yang masih kental terasa mengingatkan penonton pada film Laskar Pelangi. Kekurangan dari film ini adalah masih adanya alur yang terlalu cepat dan pembawaan karakter dari pemeran belum terasa.
Kesimpulan Film
Film ini direkomendasikan untuk remaja SMA yang bersemangat, enerjik dan penuh ide namun tidak disarankan untuk ditonton anak-anak, karena ada adegan yang kurang pantas dalam film ini.
Baca juga:
- Contoh Geguritan Gagrak Lawas dan Gagrak Anyar
- Pengertian Simbiosis Beserta Contoh Simbiosis Mutualisme, Komensalisme, dan Parasitisme
- Contoh Gagasan Pendukung
Ulasan yang telah kami bahas diatas mengenai struktur resensi film, cara membuat hingga contoh resensi film, diharapkan dapat menjadi gambaran untuk Anda kedepannya dalam membuat ulasan mengenai berbagai contoh resensi film. Semoga contoh resensi film yang kami bahas dapat menambah manfaat bagi Anda sekalian.