25+ Contoh Majas Sinisme; Pengertian, Perbedaan, dan Maknanya – Kesulitan menulis seringkali menjadi masalah bagi setiap orang. Keterampilan menulis sangat penting bagi semua elemen pendidikan, seperti pelajar, mahasiswa, guru, dan dosen sebagai alat komunikasi dalam bentuk tulisan.

Oleh karena itu, keterampilan menulis menjadi kepentingan setiap orang yang memiliki jalinan kerja sama dalam semua bidang.
Manusia memiliki berbagai cara untuk menuangkan ide, gagasan, dan pikiran secara profesional. Dengan demikian, keterampilan menulis menjadi kebutuhan semua siswa, mahasiswa, guru, dan dosen dalam bidangnya masing-masing salah satunya keterampilan menggunakan tulisan karya sastra.
Gaya bahasa atau majas dipakai supaya bahasa yang digunakan tidak kaku dan lebih santai.
Gaya bahasa dimanfaatkan untuk mendapatkan efek tertentu dan memberikan nilai keindahan karya sastra serta kemudahan partner komunikasi memahami bahasa yang diujarkan menjadi semakin hidup.
Majas yang akan dibahas dalam artikel ukulele kali ini yaitu pengertian dan beberapa contoh majas sinisme.
Pengertian Majas Sinisme
Dalam menulis sebuah karya seperti cerpen dan puisi, seorang penulis suka menuangkan idenya dengan teknik pengungkapan bahasa menggunakan wawasan kepenulisan yang luas.
Hal tersebut mencerminkan bahasa yang sarat makna sehingga pernyataan kalimat majas dapat secara jelas disampaikan secara lugas dan harfiah maupun tidak secara langsung mengutarakan arti yang sebenarnya namun tersirat.
Apalagi jika tulisan tersebut bermakna sindiran, maka dapat menggunakan majas yang dinamakan majas sinisme.
Majas sinisme adalah gaya bahasa sindiran terhadap suatu hal atau seseorang berbentuk kesangsian yang mengandung ejekan terhadap seseorang/suatu hal.
Majas ini menggunakan gaya bahasa yang terang-terangan. Majas ini masuk dalam kategori majas sindiran. Majas sindiran ini bertujuan untuk membuat kata tersebut berkesan terhadap seseorang yang membaca atau mendengar.
Majas sindiran dikelompokan menjadi 5 yaitu :
- majas ironi,
- majas sinisme,
- majas sarkasme,
- majas satire, dan
- majas innuendo.
Perbedaan Majas Sinisme dengan Majas Ironi
Majas sinisme memiliki persamaan dengan majas ironi. Persamaannya adalah kedua majas ini, yaitu majas sinisme dan majas ironi sama-sama termasuk gaya bahasa yang berupa sindiran ataupun ejekan terhadap tindakan atau orang lain.
Sedangkan perbedaan antara majas ironi dan sinisme yaitu jika majas ironi adalah majas yang mengatakan sesuatu dengan makna yang berlainan dari apa yang dimaksud dalam kata.
Berdasarkan hal tersebut, sindiran pada majas ironi lebih memiliki maksud tersirat dan lebih halus dibandingkan dengan majas sinisme dengan pernyataan yang secara terang-terangan.
Untuk lebih memahami perbedaan antara kedua majas tersebut, berikut adalah contoh majas ironi.
Contoh :
Wah kamu orang yang tersopan, kebaikanmu terpancar dari cara jalanmu yang mendahului dan menyenggol orang tua itu. (1)
Cepat sekali kamu datang, baru juga jam 10. (2)
Pantas saja kue yang kamu berikan rasanya enak sekali, ternyata sudah kadaluarsa. (3)
Kau memang setia kawan, aku menunggumu seharian untuk bermain bola tapi kau malah melupakan janji itu. (4)
Berdasarkan contoh tersebut dapat Anda lihat bahwa majas ironi membiaskan maksud yang sebenarnya dengan mengatakan kata yang berkebalikan dari maksud yang diberikan sehingga menyembunyikan dan menutup-nutupi suatu hal yang dimaksud.
Majas ironi bertujuan untuk mengungkapkan sindiran halus seperti pada contoh poin (1) kata sopan dan kebaikan yang dimaksud disini yaitu berlawanan dengan kata yang sebenarnya karena pada kalimat selanjutnya dikatakan untuk menyindir seseorang yang berjalan cepat dan mendahului orang yang lebih tua.
Jika dilihat dari beberapa kebudayaan Indonesia yang sangat menghormati orang tua, perilaku tersebut dianggap tidak sopan. Oleh sebab itu, kata sindiran tersebut bisa dimaknai untuk memberikan atensi terhadap kesalahan orang.
Baca juga :
25+ Contoh Majas Sinisme Terbaru 2020

Setelah mengetahui beberapa contoh dan penjelasan singkat majas ironi di atas, mari bandingkan dengan beberapa contoh majas sinisme berikut agar lebih memahami perbedaaannya.
- Lebih baik berkacalah sebelum mengomentari orang.
- Aku tidak tau apa kau ini polos atau bodoh, bisa-bisanya termakan omongan penipu seperti dia.
- Perbuatanmu itu sudah di luar batas, bahkan orang tuamu tidak bisa sabar menghadapimu.
- Kalau aku bisa kembali ke masa lalu aku akan mengingatkanmu untuk menjadi orang yang lebih baik lagi.
- Sudah habis kesabaranku menghadapi orang yang tidak tau apa arti kesetiaan dan ketulusan.
- Akan lebih baik kalau kau diam dibandingkan berbicara dengan kata-kata kasar seperti itu.
- Langsung saja bicara padaku jika ada hal yang dibicarakan jangan berlagak manis di depan, tapi di belakang berani bergosip.
- Untuk apa harta yang melimpah ruah kalau untuk memberi sesuap nasi ke Ibumu saja tidak bisa.
- Jangan terlalu membangga-banggakan diri jika ucapanmu saja tidak sesuai dengan fakta.
- Beraninya hanya main tangan dengan wanita, coba berhadapan dengan laki-laki, pasti takut.
- Setiap hari menasehati orang untuk bersedekah, tapi kenapa kau sendiri sulit untuk bersedekah?.
- Bagaimana aku mempercayai kata-katamu jika sudah berkali-kali kau berbohong?.
- Untuk apa aku menunggu terlalu lama jika kau sudah melupakanku.
- Berhentilah menyalahkanku terus, yang bekerja tidak hanya aku, coba kau intropeksi dirimu sendiri.
- Kau yakin dirimu sehat? Bagaimana kau bisa mengatakan hal sekejam itu dengan mudah?.
- Memangnya kau belum sadar juga bahwa kau tidak akan bisa berperang di garis depan? Badanmu terlalu kurus.
- Kau mungkin belum tau, bagaimana sulitnya ayah mencari kerja dan yang bisa kamu lakukan hanyalah bermalas-malasan.
- Bagaimana bisa kamu mengatakannya seolah itu semudah membalik telapak tangan?.
- Apa kamu lupa, bagaimana kau hampir gagal dalam ujian gara-gara sistem kebut semalam.
- Apakah benar kalau anda adalah CEO di perusahaan ini? selama saya disini saya tak pernah melihat anda mengurus perusahaan.
- Perbaiki tutur katamu, atau kau bisa membuat hati seseorang terluka.
- Seingatku kau sendiri yang bilang tidak memerlukan bantuanku, kenapa sekarang malah menyalahkanku atas kesalahanmu?
- Beribu-ribu kata manis yang kau lontarkan tidak akan mengubah keputusan hatiku untuk pergi darimu.
- Kamu adalah manusia berhati dingin, teganya kau menelantarkan anak kandungmu sendiri hanya karena takut tidak punya uang.
- Sudah kuingatkan berulang kali, untuk membawa buku paket tapi selalu saja tidak dihiraukan, sekarang saat pemeriksaan buku kau sendiri yang tanggung akibatnya.
- Coba kau perhatikan, berapa kali aku sudah menolongmu, kenapa selama ini tidak tau berterimakasih?.
Berdasarkan contoh majas sinisme di atas, dapat disimpulkan bahwa majas sinisme wajar disebut juga dengan sindiran kasar dibandingkan dengan majas ironi yang lebih sopan dan tidak terang-terangan menyatakan maksudnya.
Pada contoh diuraikan bahwa majas sinisme biasa digunakan untuk mengkritik sesuatu hal baik ide/perbuatan/tingkah laku/fisik seseorang.
Contoh majas sinisme ini sebenarnya dapat digunakan untuk mempertegas ketidaksukaan terhadap seseorang ataupun dapat berupa kritik membangun kepada sasaran objek yang dikenai untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan.
Berdasarkan penjelasan tersebut salah satu contoh majas sinismenya dapat dilihat pada huruf x.
Kamu adalah manusia berhati dingin, teganya kau menelantarkan anak kandungmu sendiri hanya karena takut tidak punya uang.
Kalimat pada contoh majas sinisme tersebut mengandung kritik terhadap suatu tindakan yang yang bertentangan dengan norma karena sudah menelantarkan anaknya sendiri.
Kata yang menekankan sindiran yaitu pada kata “berhati dingin” dengan diikuti kalimat selanjutnya yang menyatakan alasan menyebutkan hal tersebut.
Dari sini Anda lihat bahwa makna majas sinisme pada poin ke-24 berfungsi untuk memberikan penegasan dengan jelas bahwa perbuatan tersebut tidak baik sehingga diharapkan pendengar atau pembacanya “tertampar” dan mengena di hati sehingga menyadari perbuatannya.
Contoh majas sinisme memberikan gambaran bahwa yang dimaksud majas ini tidak hanya memberikan ejekan dan sindiran tanpa fungsi tertentu, seperti kata-kata kasar, memaki-maki tidak jelas dengan perasaan marah, melainkan juga untuk memberikan nilai positif bagi para pembaca dan pendengarnya.
Adapun pemilihan jenis majas sindiran seperti contoh majas sinisme ataupun ironi tergantung oleh Anda sebagai penulis atau pembicara.
Hal yang perlu diingat adalah sesuaikan dengan objek bicaranya atau pembacanya, jika orang tersebut adalah orang yang dihormati atau lebih tua sebaiknya menggunakan majas ironi dengan sindiran yang lebih elegan.