Cara Ternak Jangkrik untuk Pemula dan Keuntungannya

Cara Ternak Jangkrik dan Keuntungannya – Jangkrik adalah salah satu jenis serangga yang biasanya dijadikan pakan burung, reptil, juga ikan.

Cara Ternak Jangkrik dan Keuntungannya
Cara Ternak Jangkrik dan Keuntungannya

Permintaan jangkrik semakin hari juga semakin tinggi seiring dengan naiknya minat orang-orang untuk memelihara burung, ikan, juga reptil. Untuk beternak jangkrik, caranya cukup mudah baik untuk skala kecil ataupun besar.

Jangkrik yang memiliki nama ilmiah Gryllus Sp ini memiliki lebih dari seribu spesies di daerah tropis. Di Indonesia sendiri ada sekitar 100 spesies jangkrik yang sudah dikenal.

Untuk spesies yang banyak dipelihara yaitu Gryllus mitratus dan Gryllus testaclus.

Jangkrik termasuk hewan herbivora yang biasanya makan dedaunan muda di alam bebas. Untuk jangkrik yang dibudidaya biasanya diberi pakan sayuran hijau yang di dalamnya banyak mengandung air, contohnya; sawi, mentimun, selada, bayam, daun pepaya, dll.

Cara Ternak Jangkrik untuk Pemula yang Menguntungkan

Jika anda ingin beternak jangkrik, perhatikan terus kondisi kandangnya. Tingkat kelembaban harus terjaga dengan baik, terutama saat musim kemarau.

Agar kelembaban kandang tetap terjaga, anda bisa melakukan penyemprotan atau dengan menutup kandang dengan karung basah.

Selain kelembapan, adanya binatang pengganggu juga perlu diperhatikan. Beberapa hama jangkrik diantaranya; tikus, semut, kecoa dan laba-laba. Jika ketersediaan makanan di dalam kandang kurang, maka jangkrik juga bisa kanibal.

Untuk itu, makanan jangkrik harus tercukupi. Adapun langkah-langkah ternak jangkrik adalah sebagai berikut;

#1. Mengawinkan jangkrik 

Hal yang pertama anda lakukan yaitu mengawinkan jangkrik. Sediakan tempat terpisah antara tempat pembesaran anakan dan tempat untuk mengawinkan.

Untuk mengawinkan jangkrik sebaiknya dibuat kandang yang mirip dengan habitat aslinya di alam. Anda bisa mengolesi dinding kandang dengan tanah liat, semen putih, dan diberi dedaunan kering.

Jenis jangkrik yang akan dikawinkan haruslah dari spesies yang sama. Jika tidak sama, maka perkawinan tidak akan terjadi. Adapun perbandingan jumlah jantan dan betinanya yaitu 10:2.

Di dalam kandang perkawinan, anda harus siapkan tanah atau bak pasir sebagai media bertelur. Jangkrik betina yang sudah dibuahi akan bertelur disana nantinya. Sementara jangkrik jantan akan terus mengeluarkan suara derik selama masa perkawinan.

Saat masa perkawinan tersebut, pakan harus selalu ada. Anda pun juga harus segera membuang sisa makanan yang ada agar tidak terjadi pembusukan di kandang.

Beberapa peternak bahkan memberikan makanan tambahan saat masa perkawinan, seperti; pemberian vitamin, tepung ikan, dll. Tujuannya agar telur yang dihasilkan berkualitas.

Baca juga :

#2. Menetaskan telur 

Telur jangkrik tersebut akan menetas kurang lebih setelah 7-10 hari. Setelah induk jangkrik bertelur, maksimal 5 hari, anda harus pisahkan telur-telurnya.

Tujuannya untuk menjaga telur-telur tersebut agar tidak dimakan oleh induknya sendiri. Anda dapat memindahkan telur tersebut ke kandang penetasan yang sekaligus akan menjadi kandang anakan.

Setelah 4-6 hari, telur tersebut biasanya akan menetas. Saat penetasan, kelembapan kandang harus diperhatikan yaitu dengan melakukan penyemprotan atau tutup dengan karung basah.

#3. Memberi pakan 

Pemberian pakan harus benar-benar anda perhatikan agar jangkrik sehat. Jangkrik yang masih berumur 1-10 hari diberi pakan ayam (voor) yang terbuat dari jagung kering, beras merah, atau kacang kedelai.

Haluskan voor tersebut. Setelah lebih dari 10 hari, anda bisa memberi makan anakan tersebut dengan sayuran serta jagung muda. Selanjutnya, anda juga bisa tambahkan mentimun, singkong, ubi, dll.

#4. Pemeliharaan kandang

Kandang jangkrik harus selalu bersih dan higienis sehingga terhindar dari hama. Kandang juga harus tetap lembab dan gelap, makanan juga harus cukup  agar jangkrik tidak kanibal.

Sisa makanan hendaknya dibuang setiap hari. Untuk kandang yang baru sebaiknya dicuci terlebih dahulu. Lumuri kandang baru tersebut dengan lumpur sawah, lalu jemur hingga kering.

Jadi kandang tersebut tidak berbau vinil lagi. Sementara pada kaki-kaki kandang diberi mangkuk/kaleng yang berisi cairan. Air tersebut bisa ditambah/diganti agar lebih bersih.

Cairan bisa berupa air atau minyak tanah sehingga hama tidak masuk ke kandang.

#5. Tahap pemanenan 

Dari ternak jangkrik ini, ada dua output yang bisa dipanen, yaitu jangkrik dewasa dan telurnya. Telur jangkrik biasanya dijual dengan harga yang lebih mahal dari jangkriknya.

Telur tersebut biasanya dijual pada peternak yang melakukan pembesaran jangkrik. Jangkrik bisa dipanen setelah berumur kurang lebih 30 hari sejak mulai menetas.

Video Singkat Cara Beternak Jangkrik

Agar lebih mudah memahami, mari simak video cara beternak jangkrik dari Putrana Channel di bawah ini.

https://www.youtube.com/watch?v=t4mYBJdAR7A

Keuntungan Ternak Jangkrik

Budidaya jangkrik merupakan salah satu budidaya yang sangat menguntungkan karena kebutuhan jangkrik dari pada konsumen cukup tinggi.

Selain itu, ada hal lain yang menjadi alasan mengapa budidaya jangkrik ini termasuk menguntungkan;

  • Pembudidaya jangkrik belum banyak, sementara kebutuhan tinggi. jadi, tidak perlu takut untuk tidak laku.
  • Harga stabil bahkan cenderung naik dalam tiap tahunnya. Resiko harga yang anjlok saat panen tentu tidak akan terjadi.
  • Jangkrik mudah sekali berproduksi banyak. Saat bertelur, jangkrik bisa dapat ribuan anakan. Begitu pula saat mengawinkannya, caranya cukup mudah dan tidak perlu banyak tempat.
  • Tidak perlu tempat yang luas dan waktu banyak. Anda bisa menggunakan kotak kecil di rumah. Pemeliharaannya pun mudah dan bisa menjadi sampingan pekerjaan jika anda termasuk pekerja kantor.

Itulah beberapa alasan terkait mengapa budidaya jangkrik ini tergolong menguntungkan. Sekalipun hanya digunakan sebagai usaha sampingan, namun omsetnya bisa besar.

Untuk itu, sebagai pengusaha anda harus melakukan manajemen pengelolaan usaha yang bagus dan benar sejak awal.

Waktu panen ternak jangkrik ini juga cukup singkat, kurang lebih hanya satu bulan.

Jadi, agar untungnya maksimal harus benar-benar dikelola dengan baik.

Kandang Ternak Jangkrik

Kandang Ternak Jangkrik
Kandang Ternak Jangkrik

Agar budidaya jangkrik anda sukses, maka kandang yang disediakan haruslah bagus dan sesuai. Buatlah lingkungan yang mirip seperti habitat asli jangkrik.

Kandang ini bisa dibuat dari berbagai bahan, bisa triplek, kayu, atau kardus papan. Untuk desain kandang dibuat kotak seperti peti. Berikut gambarannya;

  • Kotak dibuat dengan ukuran panjang kurang lebih 100 cm, lebar 60 cm, dan tinggi 30-40 cm.
  • Beri lem pada setiap sambungan juga sudut peti. Pemberian lem menjadikan kandang sangat rekat dan tidak longgar sehingga tidak ada celah sedikitpun yang memungkinkan jangkrik baru menetas untuk keluar.
  • Bagian atas kotak dibuat buka tutup dengan engsel.
  • Bagian muka dan belakang diberi lubang ventilasi berukuran kurang lebih 50 x 7 cm. Setelah itu, ventilasi diberi tutup kasa kawat halus.
  • Pada bagian pinggir diberi cantelan sebagai pegangan sehingga anda akan lebih mudah saat mengangkat dan menggesernya.
  • Di sisi atas bagian dalam beri isolasi plastik agar jangkrik tidak merayap ke bagian atas.
  • Pada bagian kaki-kaki peti diberi wadah yang diisi air atau minyak agar hama seperti semut tidak dapat masuk kandang.

Kandang jangkrik bisa dibuat dengan model bersusun, bisa 3 susun untuk lebih menghemat tempat.

Lebih dari itu, kandang sebaiknya disimpan di dalam ruang gelap yang tidak terkena matahari secara langsung. Usahakan di tempat yang tenang dan jauh dari hiruk pikuk serta lalu lalang manusia.

Baca juga :



Itulah beberapa hal terkait ternak jangkrik untuk pemula yang bisa anda pelajari. Semoga bermanfaat untuk anda ya.

Leave a Comment