Relevan Adalah; Arti, Ciri, Penerapan, dan Penelitian Relevan

Arti relevan adalah kesesuaian antara dua hal. Kata relevan kerap dipakai dalam percakapan sehari-hari maupun tulisan-tulisan ilmiah seperti penelitian. Lantas, apa sebenarnya penelitian yang relevan? Temukan jawabannya dalam artikel berikut ini.

Relevan Adalah?

Apa itu relevan? Arti relevan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip dari kbbi, arti relevan adalah kait-mengait, bersangkut-paut, berguna secara langsung.

Relevan Adalah; Arti, Ciri, Penerapan, dan Penelitian Relevan
Relevan Adalah; Arti, Ciri, Penerapan, dan Penelitian Relevan

Disamping pengertian tersebut, relevan bisa dimaknai begitu luas, tergantung dalam konteks apa kata tersebut dibahas. Relevan adalah kesesuaian yang dapat dijabarkan lebih detail lagi sebagai berikut:

  • Relevan adalah kecocokan antara apa yang dikerjakan dengan tujuan tertentu.
  • Relevan adalah terdapat pengaruh terhadap masalah yang diteliti dengan penyebab atau solusi yang sebelumnya menjadi asumsi. Dengan kata lain, relevan adalah kesesuaian dalam hubungan sebab-akibat.
  • Relevan adalah materi yang diungkapkan berkaitan dengan tragedi atau peristiwa yang sedang dibahas.
  • Relevan adalah hubungan yang erat dengan pokok masalah yang saat ini dihadapi.

Baca juga:

Ciri Relevan

Arti relevan adalah keterkaitan antara dua hal dalam hubungan sebab-akibat atau yang lainnya. Dua hal yang relevan dapat dilihat dari ciri-ciri berikut ini:

  1. Memiliki hubungan secara nyata

Dua hal dianggap relevan apabila memiliki hubungan secara nyata. Contohnya, mahasiswa A menyelesaikan pendidikan keguruan, kemudian mengajar mata pelajaran sesuai yang dipelajarinya di bangku kuliah. Maka, pekerjaan A disebut relevan dengan pendidikannya.

Selain contoh relevan di atas, masih banyak lagi hal di sekitar kita yang saling berhubungan. Namun, tidak semua yang memiliki keterkaitan itu lantas dianggap relevan.

  1. Keterkaitan topik

Arti relevan juga dapat dipahami sebagai topik-topik yang memiliki keterkaitan. Misalnya, Anda sedang mengulas tentang topik kemiskinan dalam sebuah negara. Lalu, mengaitkannya dengan tingkat pendidikan dan sempitnya lapangan pekerjaan.

Nah, topik-topik yang dibahas tersebut dianggap relevan karena memang secara teori terdapat keterkaitan diantara ketiganya.

  1. Konteks Relevan

Konteks relevan digunakan untuk menghubungkan kata-kata dalam sebuah tulisan. Dalam ilmu sastra Indonesia, dikenal majas, perumpamaan, atau ungkapan yang sengaja dibuat untuk memperindah sebuah tulisan.

Nah, penggunaan majas, perumpamaan atau ungkapan ini seharusnya sejalan dengan apa yang dibahas dalam sebuah tulisan sehingga membentuk makna yang relevan. Berikut ini contoh arti relevan secara kontekstual:

Andini tidak bisa menolak apapun yang diinginkan suaminya. Entah keinginan itu baik atau buruk untuknya, Andini tetap saja melakukan perintah suaminya. Beberapa kali orang-orang menasehati untuk memikirkan lagi dampak dari perintah-perintah suami Andini yang kerap tak masuk akal. Namun, ia tak menggubris, malah tetap taat pada suami seperti kerbau dicocok hidungnya.

Paragraf diatas mengilustrasikan sikap Andini yang hanya taat semata tanpa berpikir. Kemudian, pada kalimat terakhir disematkan perumpamaan “bagai kerbau dicocok hidungnya” yang relevan dengan ilustrasi cerita.

Penerapan Relevan

Apa itu relevan? Relevan adalah kesesuaian dua hal atau lebih yang dapat dibuktikan secara logis. Banyak hal di sekitar kita yang memiliki kesesuaian, namun belum tentu relevan. Kata relevan sebenarnya punya makna yang ilmiah dan kerap dipakai untuk masalah-masalah akademik.

Penerapan kata relevan juga tidak bisa sembarangan karena akan membuat rancu suatu hal. Relevan adalah sebuah kata yang harus diterapkan dalam sebuah konteks dengan benar. Berikut ini beberapa bidang yang biasanya menggunaan penerapan relevan:

  1. Bidang Umum

Dalam bidang umum, relevan dipakai untuk mengkritik percakapan yang tidak sejalan dengan topik. Hal ini bisa diterapkan pada saat terjadi diskusi ilmiah di sekolah-sekolah, kantor, ataupun organisasi.

Seseorang boleh saja mengganti topik pembicaraan dalam sebuah diskusi, namun harus sejalan. Misalnya, suatu ketika Anda diajak untuk bermusyawarah membahas kebiasaan masyarakat setempat membuang sampah di sungai. Lalu, Anda mengganti topiknya dengan proses pengolahan sampah.

Kedua hal tersebut sepertinya berkaitan, namun belum tentu relevan. Apabila yang Anda bahas adalah bagaimana caranya mendaur ulang sampah, tentu kurang relevan. Namun, jika topik proses pengolahan sampah ditekankan pada pembuatan tempat pembungan akhir yang masih minim, maka akan menjadi relevan.

  1. Bidang Akademik

Relevan adalah sebuah kata yang kerap dipakai oleh para akademisi. Relevan bisa berarti kesesuaian antara yang dibahas dengan teori yang disajikan. Misalnya, masalah yang dipaparkan adalah tingginya angka kematian anak akibat demam berdarah dengue.

Kemudian, Anda membuat makalah tentang gizi yang baik untuk mengurangi angka kematian pada anak. Tentu saja materi ini kurang relevan dengan permasalahan yang diangkat.

Bila ingin membahas tentang gizi, maka lebih baik menyediakan materi tentang zat gizi apa saja yang dapat meningkatkan trombosit darah dengan cepat dan efektif. Dengan demikian, fatalitas yang disebabkan demam berdarah dengue dapat ditekan dengan asupan nutrisi.

  1. Bidang Akutansi

Dalam bidang akutansi dan bisnis, relevan digunakan untuk menganalisis data yang tersedia. Data tersebut berasal dari laporan keuangan dan kenyataan di lapangan. Misalnya, sebuah data dinyatakan relevan apabila jumlah uang yang masuk sesuai dengan banyaknya barang yang terjual.

Relevan juga bisa digunakan untuk merancang pengembangan usaha. Contohnya, Anda ingin meningkatkan penjualan dan omset. Maka, analisis data yang diperlukan adalah tentang diagram omset bulanan, jenis barang yang paling banyak diminati, wilayah yang banyak menyerap barang tersebut, dan karakteristik pembeli.

 Penelitian yang Relevan

Seperti yang telah dibahas dalam subbab sebelumnya, arti relevan banyak dipakai pada bidang akademik. Relevan sangat dibutuhkan untuk membuat sebuah penelitian menjadi logis dan dapat diterima oleh masyarakat.

Lalu, apa itu relevan dalam bidang penelitian? Relevan dalam penelitian memiliki pengertian berikut ini:

  • Relevan adalah kesesuaian antara masalah yang diangkat dalam penelitian dengan pembahasan teori pada bab II.
  • Relevan adalah kesesuaian antara judul dan topik dengan masalah yang diangkat.
  • Relevan adalah adanya keterkaitan antar variabel yang diteliti. Contohnya, Anda sedang meneliti tentang hubungan jumlah asupan karbohidrat dan protein dengan kasus stunting.

Contoh variabel yang tidak relevan adalah: penelitian tentang kasus gizi buruk pada anak dengan usia orang tua. Dari segi teori, dua variabel ini tidak memiliki keterkaitan yang erat.

Dari pembahasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian yang relevan adalah penelitian yang memiliki kesesuaian di dalamnya, baik dari segi judul, topik, pembahasan masalah, hingga variabel-variabel yang diteliti.

Cara Tepat Menerapkan Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dapat melahirkan solusi dari permasalahan yang diangkat. Sebaliknya, bila variabelnya tidak relevan, maka justru membuat salah langkah dalam penanganan.  Berikut adalah penjelasan cara tepat untuk menerapkan penelitian yang relevan.

Baca juga:



Demikian pembahasan tentang apa itu relevan. Arti relevan adalah kesesuaian dari sebuah hal, baik dalam bidang umum, bisnis, budaya, ataupun membuat sebuah penelitian yang relevan. Semoga bermanfaat.

Leave a Comment