Empiris Adalah: Arti, Tujuan, dan Kelemahan Empiris

Penasaran Apa itu empiris? Empiris adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani. Singkatnya, arti empiris adalah pengalaman yang didapat dari percobaan.

Dalam bidang akademisi, empiris erat hubungannya dengan observasi untuk mendapatkan rumus dan data empiris. Adapun rumus dan data empiris adalah subbab yang akan kami paparkan dalam artikel berikut.

Apa itu Empiris

Menurut kamus besar bahasa Indonesia yang dikutip dari kbbi.com, arti empiris adalah berdasarkan pengalaman (terutama yang diperoleh dari penemuan, percobaan, pengamatan yang telah dilakukan).

Sejalan dengan arti empiris dalam KBBI tersebut, maka dapat diambil penjabaran makna empiris adalah data atau keadaan nyata yang pernah dialami melalui suatu penelitian, observasi atau eksperimen yang bertujuan untuk mendapatkan fakta ilmiah.

Empiris Adalah? Arti, Tujuan, dan Kelemahan Empiris
Empiris Adalah? Arti, Tujuan, dan Kelemahan Empiris

Jadi, konsep empiris tidak dapat dipakai bila Anda mendapatkan sebuah kenyataan yang tidak berkaitan dengan penelitian ilmiah. Misalnya, tentang peristiwa yang Anda lihat saat berjalan-jalan bukanlah suatu hal yang disebut empiris.

Apa itu empiris? Empiris juga dapat ditafsirkan sebagai bukti yang dapat dilihat dengan menggunakan panca indera. Hal-hal yang berkaitan dengan intuisi, indera ke-6 atau ghaib tidak termasuk dalam bukti empiris.

Pada saat Anda memulai sebuah observasi, apa yang Anda saksikan dengan panca indera tersebut merupakan sebuah bukti empiris.

Data tersebut bisa diambil dari apa yang Anda dengar dari masyarakat, apa yang Anda lihat, apa yang Anda rasakan dengan indera pengecap, dan apa yang Anda rasakan dengan indera peraba (misalnya suhu dan tekstur).

Empiris adalah data yang didapatkan dari hasil pengamatan (observasi) atau eksperimen. Bukti empiris yang didapat dari hasil pengamatan biasanya berupa peristiwa atau kondisi nyata di lapangan.

Sedangkan data empiris hasil eksperimen sudah dipengaruhi oleh sentuhan tangan penelitinya dengan menggunakan variable-variabel.

Baca juga:

Apa itu Data Empiris?

Data empiris adalah
Data empiris adalah hasil penelitian yang dilakukan dengan metode yang benar dan telah melalui uji validitas

Dari pembahasan mengenai apa itu empiris, dapat kita simpulkan bahwa empiris berkaitan erat dengan data dalam penelitian. Data empiris adalah sebuah bukti yang didapatkan setelah melalui proses observasi dan eksperimen sehingga tingkat validitasnya teruji.

Data empiris tidak bisa disajikan dengan sembarangan. Kenapa? Data empiris adalah salah satu bentuk teori yang diterapkan guna mendapatkan manfaat tertentu. Apabila data tersebut didapatkan dengan asal-asalan, maka justru akan menjadi sebuah informasi yang menyesatkan.

Data empiris adalah sebuah hasil penelitian yang dilakukan dengan metode yang benar dan telah melalui uji validitas. Oleh karena itu, tidak sembarangan orang bisa melakukan penelitian dan mengungkap data empiris.

Tujuan Menerapkan Empiris

Mungkin Anda bertanya, “mengapa sebuah data harus empiris?”

Dulu, sebelum lahir era filsatat, orang hanya meyakini apa yang mereka duga berdasarkan pengalaman-pengalaman yang tidak dibuktikan. Informasi tersebut turun-temurun diwariskan tanpa ada yang membuktikan ketepatannya.

Namun, setelah ilmu filsafat menunjukkan perkembangan di kawasan Yunani, orang kemudian mulai membuktikan apa yang selama ini mereka yakini.

Pembuktian akan data tidak terbatas pada informasi lama, namun juga hal-hal baru yang mereka duga. Misalnya, ketika para ilmuwan menduga bahwa bumi itu bulat, mereka tidak serta-merta meyakininya.

Tujuan Menerapkan Empiris
Tujuan menerapkan empiris adalah untuk membuktikan hipotesis

Para ilmuwan itu kemudian berlayar untuk membuktikan dugaan tersebut. Seiring dengan berkembangnya imu pengetahuan, dugaan-dugaan seperti itu disebut dengan hipotesis.

Jadi, apa sebenarnya tujuan menerapkan arti empiris?

  1. Untuk membuktikan sebuah dugaan

Banyak hal di sekitar kita yang sebenarnya hanyalah sebuah dugaan. Untuk membuktikan apakah sebuah anggapan itu benar, maka para ilmuwan akan melakukan yang namanya pengamatan/ observasi dan percobaan.

Observasi bisa dilakukan berdasarkan peristiwa yang sedang berlangsung atau mempelajari dokumen-dokumen lama untuk menemukan pola yang membentuk sebuah masalah.

Sedangkan percobaan adalah untuk menemukan informasi baru guna membuktikan dugaan tersebut benar atau salah.

  1. Mengembangkan ilmu pengetahuan

Meskipun berasal dari penelitian dan percobaan, namun sebuah ilmu pengetahuan bisa saja keliru atau sudah tidak lagi relevan untuk saat ini. Misalnya, dahulu dunia kedokteran menggunakan alkohol untuk mensterilkan peralatan medis. Sekarang, teknik tersebut dianggap sudah tidak cocok.

Ilmu pengetahuan memerlukan pembaharuan dengan penelitian-penelitian baru. Oleh karena itu, data empiris adalah hal yang sangat penting sebagai informasi terkini yang berdampak positif bagi masyarakat. Informasi ini menggantikan pengetahuan lama yang telah usang.

 Empiris Harus Rasional?

Pada pembahasan sebelumnya telah dijabarkan bahwa empiris adalah data yang dapat dibuktikan menggunakan panca indera. Dengan demikian, maka data empiris adalah informasi yang sifatnya rasional atau dapat ditelaah oleh pikiran logis manusia.

Rasional dapat diartikan sebagai cara berpikir dengan logis. Dalam sebuah penelitian untuk mendapatkan data empiris diperlukan rasionalisme, yaitu logika dalam berpikir meski tahapannya masih dugaan (hipotesis).

Mengapa demikian? Empiris adalah data penelitian yang sifatnya ilmiah, terstruktur dan melalui uji validasi sehingga penjelasannya mampu diterima oleh akal sehat manusia.

Bila sejak awal sebuah dugaan sudah irrasional, maka tidak perlu dilakukan kajian yang empiris. Misalnya, kepercayaan masyarakat kuno tentang orang sakit yang disebabkan oleh guna-guna adalah hal yang irrasional.

Maka, tidak perlu dilakukan penelitian karena data yang didapatkan tidak akan mampu memenuhi dua unsur empiris, yaitu dibuktikan dengan panca indera dan bersifat rasional. Secara logika, hal yang demikian adalah tidak mungkin.

Sampai disini, empiris adalah sebuah data yang berasal dari dugaan rasional yang memerlukan bukti nyata. Misalnya, Anda menduga bahwa api itu panas. Dugaan tersebut masih sebatas bersifat rasional saja, belum terbukti.

Kemudian, Anda melakukan pembuktian dengan mendekatkan diri pada api dan merasakan tubuh menjadi panas. Bukti kedua adalah dengan mendekatkan benda kepada api dan kemudian mencoba memegangnya. Bila benda terasa panas, maka didapatkan bukti empiris bahwa api memang panas.

Sampai disini, apakah Anda telah paham tentang apa itu empiris?

Apa itu Rumus Empiris?

Rumus empiris adalah sebuah rumus yang diperoleh dari hasil observasi dan percobaan yang telah melalui uji validitas sehingga dapat diterapkan pada kondisi-kondisi lain yang masih sehaluan.

Rumus empiris adalah teori yang kerap kita temukan pada bidang sains seperti fisika, matematika dan kimia.

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, maka akan lahir rumus-rumus baru guna menunjang kebutuhan hidup manusia. Nah, rumus baru tersebut haruslah bersifat empiris yang bukan hanya dugaan tapi betul-betul merupakan sebuah data valid.

Rumus empiris adalah sebuah teori yang harus memenuhi dua unsur berikut ini:

  1. Teori makna, yaitu teori asal pengetahuan yang meliputi asal-usul dan konsep.
  2. Teori pengetahuan, yaitu sebuah teori yang berasal dari observasi dan memenuhi kebenaran a posteriori.

Kekurangan Empiris

Meskipun berasal dari pengamatan yang mendalam dan percobaan, namun sebuah informasi yang berasal dari bukti empiris juga bisa keliru. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:

  • Keterbatasan indera manusia. Indera manusia yang digunakan untuk meraba data empiris adalah tidak selalu benar. Penilaian indera manusia ini bisa sangat variatif sehingga data yang didapat dari pembuktian indera ini pun tidak selalu tepat.
  • Fatamorgana adalah sebuah tipuan yang bisa berasal dari indera atau objek yang sedang diteliti. Misalnya, rasa gula memang manis, tapi tingkat manisnya ini bisa berbeda tergantung siapa yang mencicipi dan darimana diproduksi.

Dalam teori tentang penelitian, ketepatan data empiris adalah hal yang diupayakan melalui variabel kontrol. Kekeliruan seperti yang disebutkan di atas dapat diminimalkan dengan menyamakan variabelnya.

Dalam contoh kasus di atas, rasa gula bisa dikontrol dengan menunjuk satu orang saja yang merasakan atau merk gula disamakan. Hal ini tergantung dari perkara apa yang ingin diteliti atau ditemukan bukti empirisnya.

Metode penelitian empiris berbeda dengan metode penelitian normatif. Agar Anda memahami lebih jauh tentang apa itu empiris, simak video dari Rany Kartika Library berikut:

Baca juga:


Demikian pembahasan mengenai apa itu empiris. Intinya, empiris adalah sebuah data yang berasal dari hasil observasi dan percobaan yang telah melalui berbagai pengujian dan metode yang diyakini kebenarannya.


Rumus empiris adalah salah satu contoh dari sekian banyak data empiris dalam ilmu pengetahuan.

Leave a Comment