Ekspektasi adalah sebuah kata yang diadopsi dari bahasa Inggris, “expectation”. Kata tersebut berasal dari kata “expect” yang artinya menduga/ mengharapkan/ menyangka. Untuk mengetahui arti ekspektasi lebih dalam, Anda bisa menyimak artikel di bawah ini.

Arti Ekspektasi Adalah?
Apa itu ekspektasi? Bila dilihat dari segi bahasa, arti ekspektasi adalah harapan terhadap suatu hal yang diyakini akan memberikan dampak positif. Orang yang memiliki ekspektasi yakin bahwa hal tersebut akan mampu memenuhi harapannya.
Menurut Fleming Dan Levie “1981”, Ekspektasi adalah segenap keinginan, harapan dan cita-cita terhadap sesuatu hal yang ingin diraih dengan tingkah laku dan tindakan yang nyata.
Sedangkan Menurut Anderson Dan Chambers “1985” Ekspektasi ialah segala sesuatu yang diyakini konsumen tentang apa yang akan didapatkannya terkait dengan suatu kinerja produk atau pelayanan tertentu.
Bila merujuk dari arti ekspektasi menurut Anderson Dan Chambers, maka ekspektasi berkaitan erat dengan dunia perdagangan. Ekspektasi seperti ini akan dibahas lebih lanjut dalam subbab ekspektasi produsen dan ekspektasi konsumen.
Baca juga:
Contoh Ekspektasi
Setelah mengetahui bahwa ekspektasi adalah harapan seseorang terhadap sesuatu, maka mari kita buat contoh supaya pemahaman Anda menjadi lebih terang.
- Misalnya, konsumen A membeli pakaian bermerk C dengan harga Rpaaa. Dengan besarnya uang yang dikeluarkan, ekspektasi konsumen tersebut terhadap pakaian yang dibelinya adalah berbahan dingin, lembut, warnanya awet dan tidak luntur saat dicuci.
- Seorang Manager baru saja mengangkat supervisor lulusan Perguruan Tinggi ternama dengan IPK cumlaude. Ekspektasi manager itu, supervisor baru ini dapat meningkatkan omset penjualan yang menurun di beberapa bulan terakhir.
- Seorang Kepala Sekolah sebuah madrasah memiliki ekspektasi bahwa seluruh muridnya mampu lulus ujian sekolah 100%. Ekspektasi Kepala Sekolah tersebut muncul setelah ia memberikan jam belajar tambahan tiga bulan sebelum ujian dilaksanakan.
Macam-macam Ekspektasi
Ekspektasi adalah harapan seseorang terhadap suatu hal yang dapat dibedakan menjadi 4, yaitu ekspektasi produsen, ekspektasi konsumen, ekspektasi dunia kerja, dan ekspektasi hubungan antar manusia.
Ekspektasi produsen dan konsumen merupakan ekspektasi di dunia ekonomi. Bidang tersebut memang banyak melakukan ekspektasi sehingga diperlukan pembahasan khusus yang lebih detail.
Ekspektasi Produsen
Dari kacamata seorang produsen, ekspektasi adalah harapan produsen terhadap besarnya jumlah barang yang akan ditawarkan kepada pasar. Harapan produsen tersebut akan mempengaruhi rencana ekonomi dalam jangka panjang maupun pendek.
Ekspektasi produsen dapat dikatakan sebagai prediksi ekonomi. Misalnya, seorang produsen memprediksikan akan terjadi lonjakan permintaan menjelang ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Maka, ia meningkatkan produksi hingga 3 kali lipat demi mencukupi permintaan pasar.
Dari kasus di atas, maka produsen tersebut memiliki ekspektasi tinggi terkait penjualan barang produksinya. Pada periode lain, mungkin produsen justru akan memiliki ekspektasi rendah sehingga memutuskan untuk menurunkan angka produksi.
Ekspektasi Konsumen
Berdasarkan cara pandang seorang konsumen, ekspektasi adalah harapan yang ia sematkan terhadap barang atau yang dibelinya. Keinginan dari segi kualitas, harga, dan kuantitas merupakan tiga harapan utama seorang konsumen.
Contoh ekspektasi konsumen:
Ibu A membeli bawang putih 1 kg dengan harga paling mahal diantara pilihan yang ada. Ekspektasinya, ia akan mendapatkan bawang dengan kualitas terbaik, yaitu sudah tua, beraroma tajam, tidak ada yang busuk, berukuran besar dan lebih lezat ketika dipakai untuk memasak.
Baik ekspektasi konsumen maupun produsen bisa saja meleset. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor lain yang mempengaruhi dunia perdagangan sehingga menimbulkan prediksi yang kurang tepat. Ketidaktepatan tersebut dapat diartikan melebihi ekspektasi atau justru jauh di bawah ekspektasi.
Ekspektasi Dunia Kerja
Ekspektasi dunia kerja dapat dilihat dari dua sisi, yaitu perusahaan dan karyawan. Ekspektasi perusahaan dan karyawan itu bisa jadi meleset karena salah dalam melakukan penilaian awal yang menjadi dasar meletakkan ekspektasi.
Ekspektasi antara perusahaan dan karyawan sebenarnya adalah dua hal yang betolak-belakang. Perusahaan selalu menginginkan karyawan dengan gaji murah namun mampu mendatangkan banyak benefit untuk perusahaan. Benefit tersebut tergantung pada posisinya, misalnya untuk bagian marketing diharapkan mampu meningkatkan angka penjualan hingga taraf tertentu.
Berbeda dengan ekspektasi perusahaan, seorang karyawan selalu mengharapkan gaji tinggi dengan pekerjaan yang mudah. Jika hal ini terjadi, maka solusinya adalah sama-sama menurunkan ekspektasi sehingga tidak terjadi problem berkepanjangan.
Masalah ekspektasi dunia kerja juga kerap muncul dari para mahasiswa yang baru lulus. Sebagian besar mereka mengira bahwa setelah menyelesaikan pendidikan tinggi di universitas ternama, mereka akan mendapatkan pekerjaan mapan dengan gaji lumayan.
Kenyataannya, harapan tersebut tidak selalu selaras. Mungkin ada beberapa pekerjaan yang sesuai dengan bidang para fresh graduate ini, namun gajinya kecil. Sedangkan perusahaan yang bersedia memberikan nominal gaji tinggi memilih orang-orang yang sudah berpengalaman.
Ekspektasi Hubungan Antar Manusia
Dalam hubungan antar manusia, ekspektasi adalah harapan baik yang disematkan kepada seseorang dengan hubungan khusus. Misalnya, hubungan dengan orang tua, anak, pasangan, maupun teman. Seringkali, seseorang merasa kecewa ketika mengetahui kenyataan bahwa orang yang memiliki hubungan khusus dengannya tidak sesuai harapan.
Contoh ekspektasi hubungan antar manusia:
- Seorang ibu memiliki ekspektasi tinggi terhadap anaknya yang sedang duduk di bangku sekolah. Beliau berharap anaknya mendapatkan nilai yang bagus, berprestasi, dan berakhlak baik sehingga dapat menjadi kebanggaan orang tua.
- Seorang wanita memiliki ekspektasi terhadap pasangannya bahwa ia akan mampu memberikan nafkah yang cukup, kebahagiaan, kesetiaan, dan menerima dirinya apa adanya.
- Seorang sahabat memiliki ekspektasi terhadap sahabatnya bahwa ia akan mampu menjadi pendengar yang baik, memberikan solusi atas permasalahan, serta menjaga rahasianya.
Nah, dari ketiga contoh ekspektasi hubungan antar manusia di atas, apakah selalu sesuai dengan harapan? Tentu saja tidak. Buktinya, banyak hubungan antar manusia yang berakhir kurang baik dikarenakan ekspektasi yang tidak sejalan dengan kenyataan.
Kesadaran Ekspektasi
Ekspektasi adalah prediksi positif manusia terhadap suatu hal. Ekspektasi tinggi yang tidak menjadi kenyataan kadang kala menyebabkan masalah seperti depresi, trauma, dan menyerah. Agar tidak terjadi tiga dampak negatif ini, Anda seharusnya melakukan beberapa langkah berikut sebelum menentukan ekspektasi.
Penilaian
Penilaian untuk menentukan seberapa besar ekspektasi yang akan Anda taruh meliputi pengumpulan data dan analisisnya. Pengumpulan data bisa dengan melakukan wawancara, pengamatan, atau mengambil data dari sumber bacaan.
Penilaian ini sangat mempengaruhi nilai empiris dari ekspektasi Anda. Misalnya, sebelum menentukan ekspektasi pada pasangan Anda, sebaiknya seringlah bertanya kepada teman-temannya tentang si Dia.
Kemudian, perhatikan cara berpikir, sikap, dan prinsip-prinsip yang dipegangnya. Anda bisa memberikan beberapa pertanyaan secara langsung. Berdasarkan informasi dari teman dan pengamatan Anda, lakukan analisis sebelum menentukan ekspektasi.
Dengan adanya penilaian seperti ini, maka resiko ekspektasi yang meleset semakin kecil. Lakukan hal yang sama terhadap ekspektasi di bidang lain, utamanya bisnis yang sedang Anda jalankan.
Opsi Sekunder
Ekspektasi adalah harapan terhadap sesuatu yang mungkin saja tercapai atau justru meleset. Oleh karena itu, sebaiknya menyiapkan opsi sekunder sehingga saat ekspektasi tak selaras dengan kenyataan, Anda tidak depresi.
Manfaat lain dari menyiapkan opsi sekunder dari ekspektasi adalah meningkatkan peluang keberuntungan. Misalnya, Anda sangat optimis akan diterima kerja di perusahaan B karena memiliki nilai tinggi.
Namun, Anda juga mendaftar ke perusahaan C yang levelnya lebih rendah dari perusahaan B. Dengan demikian, saat ekspektasi pada perusahaan B meleset, maka masih ada harapan pada perusahaan C.
Ekspektasi memang sering membuat manusia menjadi kecewa dan sakit hati. Bagaimana tentang manajemen hati agar terhindar dari sakit hati karena ekspektasi yang berlebih dijelaskan oleh Analisa Channel
Baca juga:
Demikian pembahasan tentang apa itu ekspektasi meliputi arti ekspektasi, contoh ekspektasi dan macam-macam ekspektasi. Ekspektasi adalah sebuah prediksi manusia terhadap suatu hal. Ekspektasi dapat dibedakan menjadi ekspektasi bidang ekonomi, perdagangan, dunia kerja dan hubungan antar manusia. Semoga bermanfaat.