Maintenance Adalah; Pengertian, Tujuan, Metodologi, dan Jenis Maintenance

Apa Itu Maintenance; Pengertian, Tujuan, dan Jenis Maintenance Suatu perusahaan pasti akan melindungi aset perusahaan dari berbagai gangguan, sehingga aktivitas perusahaan senantiasa berjalan dengan optimal. Untuk melaksanakan misi tersebut maka dilakukan dengan maintenance.

Apa Itu Maintenance? Pengertian dan Jenis Maintenance Adalah
Apa Itu Maintenance? Pengertian dan Jenis Maintenance Adalah

Sebenarnya apa itu maintenance? Berikut ini akan ukulele jelaskan uraian tentang maintenance yang sering digunakan dalam perusahaan. Mari kita simak!

Pengertian Maintenance Adalah

Apa itu maintenance? Secara bahasa maintenance adalah kata yang berasal dari bahasa Inggris yang artinya perawatan/pemeliharaan. Secara istilah, pengertian maintenance adalah sebagai berikut:

  • Menurut Kurniawan (2013), maintenance adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang, atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima.
  • Menurut Manzini (2010), maintenance adalah memonitor dan memelihara fasilitas dengan merancang, mengatur, menangani, dan memeriksa pekerjaan. Dengan demikian, berguna untuk menjamin fungsi dari unit selama waktu operasi (uptime) dan meminimisasi selang waktu berhenti (downtime) yang diakibatkan oleh adanya kerusakan atau kegagalan.
  • Menurut Dhillon (2006), maintenance adalah semua aktivitas yang dilakukan untuk mempertahankan kondisi sebuah item atau peralatan, atau untuk mengembalikannya dalam kondisi tertentu.
  • Menurut Wati (2009), maintenance adalah tindakan-tindakan administratif maupun teknik yang bertujuan untuk menjaga kondisi peralatan atau mesin tetap baik agar dapat digunakan secara efisien.

Dari semua penjelasan, dapat juga diartikan maintenance adalah perawatan pada peralatan atau mesin yang dimaksudkan untuk menjaga kondisi dan fungsional mesin tersebut agar dapat bekerja sebagaimana mestinya.

Baca juga:

Mesin seringkali akan mengalami penurunan fungsional karena dilakukan secara terus-menerus. Oleh sebab itu, dengan menerapkan maintenance, tingkat keandalan (reability) pada mesin dapat dijaga dan waktu pakai mesin dapat diperpanjang, sehingga tidak akan mengurangi kapasitas produksi.

Salah satu metodologi yang sering dikenal untuk penerapan maintenance adalah RCM.

RCM (Reliability Centered Maintenance)

Definisi dari RCM adalah suatu proses yang digunakan untuk menentukan apa yang harus dilakukan supaya setiap aset fisik seperti mesin dan peralatan lainnya dapat melakukan fungsinya dalam konteks operasional. Adapun tujuan dari RCM adalah:

  • Mengidentifikasi modus kerusakan.
  • Memilih tindakan pemeliharaan yang efektif dan dapat diterapkan.
  • Memprioritaskan kepentingan dari modus kerusakan
  • Mempertahankan fungsi sistem.

Ada 3 fungsi yang pengguna harapkan dari metode RCM ini yaitu:

  • Fungsi primer: fungsi utama RCM. Contohnya: untuk output, kecepatan, kapasitas, kualitas produk, dsb
  • Fungsi standar: sebuah aset dapat melakukan lebih dari fungsi primer. Contohnya: untuk keselamatan, lingkungan, ekonomi, atau efisiensi operasi.
  • Fungsi secara fisik dan keuangan.

Tujuan Maintenance

Dalam melakukan maintenance, secara umum sangat berguna untuk menjaga mesin atau alat di perusahaan agar tidak rusak. Adapun tujuan maintenance adalah sebagai berikut:

  • Memperpanjang usia dari fungsional peralatan atau fasilitas tersebut.
  • Mengurangi total biaya pemeliharaan.
  • Menjamin ketersediaan, keandalan operasional peralatan secara ekonomis sehingga pemeliharaan ini dilaksanakan seoptimal mungkin.
  • Memiliki stabilitas proses yang lebih baik.
  • Mengoptimalkan jumlah suku cadang.
  • Menjamin kesiapan operasional seluruh fasilitas atau peralatan dalam keadaan darurat.
  • Mengurangi kerusakan lingkungan. Contohnya pada tangki IPAL di perusahaan. Jika tidak dilakukan maintenance pada tangki tersebut, maka parameter zat pencemar limbah akan meningkat sehingga menyebabkan pencemaran pada saluran outputnya.
  • Menjaga keselamatan kerja, keamanan dalam penggunannya.
  • Untuk mencapai tingkat biaya yang seefektif dan seefisien mungkin.

Jenis Maintenance

Jenis maintenance sebagai bentuk kebijakan menurut sudrajat (2011) ada lima yaitu:

  1. Preventive Maintenance

Bentuk kebijakan ini adalah perawatan atau maintenance yang dilakukan sebagai pencegahan, sehingga dilakukan sebelum terjadi kerusakan mesin.

Keuntungan melakukan jenis preventive maintenance adalah mendeteksi lebih awal sebelum terjadi kegagalan operasi yang lebih parah, menjamin keselamatan bagi pemakai, umur pakai mesin menjadi lebih panjang, downtime proses produksi dapat diperendah.

Adapun kerugian yang terjadi diantaranya waktu operasi akan banyak terbuang, kemungkinan akan terjadi human error.

Preventive maintenance dapat dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu

  • Routine maintenance: perawatan yang dilakukan secara rutin atau tiap hari.
  • Periodic maintenance: perawatan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Contohnya satu kali setiap minggu, sebulan sekali, dan setahun sekali.
  1. Breakdown Maintenance

Perawatan yang dilakukan setelah peralatan mengalami kerusakan yang kemudian untuk diperbaiki sehingga dapat berjalan dengan semestinya.

Kebijakan ini adalah kebijakan yang kurang baik karena hal tersebut dapat menaikkan biaya perbaikan yang tinggi.

Selain itu juga dapat menyebabkan pemborosan waktu yang efisien karena peralatan dapat rusak sewaktu-waktu sehingga aktivitas perusahaan dapat terhenti. Hal yang paling penting terkait kerugian memakai kebijakan ini adalah keselamatan pekerja tidak terjamin karena dapat rusak tiba-tiba dan dapat mencelakai karyawan.

Contohnya adalah mesin forklift yang biasa digunakan untuk mengangkat beban berat, jika terjadi kerusakan karena tidak dilakukan maintenance sebelumnya, maka pekerja yang berada di sekitar forklift dapat tertimpa beban yang diangkat.

Kebijakan ini cocok digunakan pada mesin yang murah dan sederhana dalam perawatannya.

  1. Scheduled Maintenance

Scheduled maintenance adalah perawatan yang dilakukan guna untuk mencegah terjadinya kerusakan dan perawatannya dilakukan secara periodik yang sudah dijadwalkan dalam batas waktu tertentu.

Batas waktu tersebut didapatkan berdasarkan rekomendasi dari produsen mesin tersebut, atau pengalaman maupun data masa lalu.

  1. Predictive Maintenance

Predictive Maintenance termasuk dalam perawatan pencegahan yaitu sebelum mesin mengalami kerusakan. Namun yang membedakan adalah pada kebijakan ini didasarkan pada strategi terhadap mesin itu sendiri.

Kebijakan ini disebut juga dengan perawatan berdasarkan kondisi atau monitoring kondisi mesin. Jadi, mesin atau peralatan akan diperiksa secara rutin untuk mengetahui keadaan mesin tersebut.

  1. Corrective Maintenance

Corrective Maintenance adalah pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah mesin mengalami kerusakan guna sebagai korektif atau mengembalikan seluruh aktivitas mesin menjadi kembali beroperasi.

Dalam menjalankan kegiatan ini, pertama dilakukan persiapan pekerja yang khusus untuk melakukan maintenance ini. Setelah itu, dilanjutkan dengan kegiatan maintenance rutin apabila telah terjadi kerusakan peralatan.

Baca juga:


Pada dasarnya, ruang lingkup untuk maintenance adalah setiap tahapan dalam sistem teknis yang mencakup pabrik, mesin, peralatan, fasilitas, perencanaan hingga pembangunan. Prinsip utama maintenance ini, untuk menekan periode kerusakan mencapai batas minimum.


Demikian penjelasan mengenai apa itu maintenance mulai dari pengertian, RCM, dan jenis maintenance. Semoga bermanfaat!

Leave a Comment