Korelasi Adalah? Arti, Analisis, dan Rumus Korelasi

Apa itu korelasi? Korelasi adalah sebuah hubungan. Arti korelasi ini dapat dikembangkan menjadi hubungan antar dua variabel yang sifatnya kuantitatif.

Dalam penelitian, sering ditemukan istilah-istilah seperti uji korelasi, analisis korelasi, rumus korelasi dan koefisien korelasi. Kita akan belajar lebih dalam tentang korelasi dalam artikel berikut ini.

Korelasi Adalah?

Apa itu korelasi? Arti korelasi adalah suatu ukuran dari dua variabel dalam sebuah hubungan yang dapat menyebabkan perubahan,  bisa meningkat atau menurun.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti korelasi adalah korelasi/ko·re·la·si/ /korélasi/ n hubungan timbal balik atau sebab akibat: ada — yang erat antara iklim dan dunia tumbuh-tumbuhan;– lingkungan hubungan antara dua sifat kuantitatif yang disebabkan oleh lingkungan yang sama-sama mempengaruhi kedua sifat;

Korelasi Adalah? Arti, Analisis, dan Rumus Korelasi
Korelasi Adalah? Arti, Analisis, dan Rumus Korelasi

Apa itu korelasi dalam ilmu matematika? Arti korelasi dalam ilmu matematika adalah ukuran dari kedekatan dua variabel berubah yang saling berhubungan satu sama lain.

Contohnya, kita melakukan korelasi antara usia dan tinggi badan siswa sekolah dasar. Besarnya usia dan tinggi badan disebut dengan variabel. Seperti yang kita ketahui, semakin bertambah usia siswa maka akan bertambah pula tinggi badannya.

Nah, hubungan korelasi antara usia dan tinggi badan siswa sekolah dasar ini disebut korelasi positif karena mengalami perubahan ke arah yang sama.

Perlu diketahui bahwa korelasi matematika tidak selalu bernilai positif. Korelasi juga bisa bernilai negatif apabila kedua variabel menunjukkan perubahan yang bertolak belakang. Contoh negatif korelasi adalah jumlah hadir siswa dengan nilai yang diperoleh.

Apabila siswa sering absen, maka nilai yang diperoleh akan cenderung rendah. Jadi, perubahan kedua variabel tersebut ke arah yang berlawanan sehingga disebut korelasi negatif.

Baca juga:

Manfaat Korelasi

  • Dijadikan sebagai alat ukur variabe-variabel
  • Mempertemukan pelayanan dengan kualitas
  • Dapat melakukan peningkatan pada variabel tertentu
  • Meningkatkan produktivitas variabel

Jenis-jenis Korelasi

Korelasi adalah hubungan dari dua variabel dengan perubahan yang berbeda-beda. Jenis korelasi sendiri ada beberapa macam. Anda dapat melihatnya dari poin-poin berikut ini:

  1. Korelasi Sederhana

Apa itu korelasi sederhana? Korelasi sederhana adalah cara statistik dengan melakukan pengukuran kekuatan antara hubungan variabel dengan tujuan melihat bentuk hubungan kuantitatif.

  1. Korelasi Parsial

Apa itu korelasi parsial? Korelasi parsial adalah cara untuk mengukur kedekatan antara variabel independen dan dependen sehingga dapat dilakukan pengontrolan pada salah satu variabel dengan mudah.

  1. Korelasi Ganda

Apa itu korelasi ganda? Korelasi ganda adalah bentuk yang dipakai untuk mengetahui berbagai hubungan antar variabel dengan tujuan melihat kaitannya dengan interkorelasi pada variabel dependen.

Analisis Rumus Korelasi

Dalam matematika, korelasi adalah hubungan antar variabel yang ditunjukkan dalam bentuk angka-angka. Untuk mendapatkan sebuah hasil korelasi, diperlukan rumus korelasi berikut ini:

1

Keterangan :

n : Pasangan data X atau Y
Σx : Jumlah dari bentuk Variabel X
Σy : Jumlah dengan Variabel Y
Σx2 : Kuadrat dengan Jumlah pada Variabel X
Σy2 : Kuadrat dengan Jumlah pada Variabel Y
Σxy : Hasil dari Perkalian dan Jumlah
Bentuk Variabel X atau Variabel Y

Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi adalah suatu nilai yang terbentuk dari hubungan dua variabel secara linear. Dalam ilmu matematika, koefisien korelasi dilambangkan dengan huruf r. Rentang nilai r adalah dari -1 hingga +1. Apabila nilai r tersebut mendekati 0 (nol), maka hubungan antar dua variabel dianggap lemah.

Apabila nilai r mendekati +1, maka artinya kedua variabel memiliki hubungan yang searah. Sebaliknya, nilai r -1 menandakan bahwa hubungan dua variabel tersebut berlawanan arah.

Dalam sebuah kuadran, apabila nilai r cenderung positif, maka saat terjadi peningkatan pada sumbu x akan terjadi pula peningkatan pada sumbu y. Sedangkan nilai r negatif berarti peningkatan sumbu x diikuti dengan penurunan pada sumbu Y atau sebaliknya.

Rumus yang dipakai dalam koefisien korelasi ada dua, yaitu koefisien korelasi pearson atau Product Moment  Coefficient of Correlation dan koefisien korelasi ranking spearman atau Spearman rank correlation coeficient .

Dalam rumus koefisien korelasi pearson digunakan skala data interval atau rasio untuk menunjukkan keeratan data antara dua variabel. Simbol rumus korelasi pearson adalah sebagai berikut:

2

Arti koefisien korelasi ranking spearman adalah nilai yang diambil dari skala data ordinal untuk menunjukkan keeratan hubungan antar dua variabel secara linear. Adapun rumus koefisien korelasi ranking spearman adalah sebagai berikut:

3

Hal penting yang harus Anda ketahui bahwa nilai koefisien korelasi merupakan indikasi awal ketika melakukan sebuah analisa. Nilai yang didapat tersebut hanya menunjukkan ada atau tidaknya hubungan antar dua variabel.

Apabila Anda ingin mengetahui hubungan sebab-akibat antar dua variabel, maka diperlukan penelitian yang lebih intens. Diperlukan pula teori logis yang mendasari hubungan antara variabel X dan Y sehingga dapat memberikan penilaian yang bertanggung-jawab.

Jadi, tidak sembarang hal dapat digunakan sebagai variabel untuk mengukur nilai dari koefisien korelasi.

Analisis Korelasi dalam Penelitian

Setelah mengetahui tentang apa itu korelasi, baik secara umum maupun dalam ilmu matematika, mari kita belajar tentang analisis korelasi. Analisis korelasi adalah cara untuk menemukan sebuah hubungan antar dua variabel.

Biasanya, analisis korelasi dilakukan pada sebuah penelitian. Misalnya, Anda ingin meneliti apakah terdapat hubungan antara lamanya jam tidur bayi dengan peningkatan berat badannya. Maka, diperlukan data-data dari dua variabel, yaitu jam tidur bayi dan berat badannya.

Dari data yang didapat, kemudian dilakukan uji korelasi untuk menentukan apakah benar terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut. Apabila nilai yang didapat dari uji korelasi adalah 0, maka dapat dipastikan tidak ada kaitan antara dua variabel.

Namun, bila nilai yang didapat dari uji korelasi adalah mendekati +1 atau -1, maka memang ada hubungan antara lama tidur bayi dengan peningkatan berat badannya. Bila sudah didapatkan hasil dari uji korelasi, selanjutnya dilakukan analisis dari nilai tersebut.

Pada subbab sebelumnya, Anda telah mempelajari rumus-rumus koefisien korelasi, dari yang sederhana, person hingga ranking spearman. Ketiga rumus tersebut dapat dipakai untuk menentukan nilai keeratan hubungan dari dua variabel yang sedang diteliti.

Setelah melakukan analisis korelasi, maka akan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

  • Korelasi positif

Korelasi dikatakan positif apabila terjadi hubungan antara variabel X dan Y yang sama. Apabila nila Y bertambah, maka akan bertambah pula nilai X. Begitu seterusnya sehingga nilai korelasi adalah positif.

4 1 e1620479884301
Ilustrasi korelasi positif | https://statmat.id/analisis-korelasi/
  • Korelasi negatif

Korelasi negatif adalah peningkatan nilai X yang diikuti oleh penurunan pada nilai Y. Contoh korelasi negatif adalah kenaikan harga barang yang diikuti dengan penurunan permintaan.

5 1 e1620479976953
Ilustrasi korelasi negatif | https://statmat.id/analisis-korelasi/
  • Tidak berkorelasi atau lemah

Tidak berkorelasi berarti memang tidak ada nilai yang dihasilkan dari kedua variabel yang diteliti. Misalnya, Anda meneliti hubungan antara panjang rambut dengan tinggi badan seseorang.

  • Korelasi sempurna

Korelasi sempurna diartikan sebagai nilai korelasi yang didapat apabila peningkatan atau penurunan angka pada Y selalu sebanding dengan peningkatan atau penurunan angka pada X.

Pada korelasi sempurna, hampir tidak ada pencaran sehingga titik-titik yang dihubungkan membentuk satu garis lurus.

Untuk mengetahui apakah dua variabel berkorelasi atau tidak bisa dilakukan penghitungan koefisien korelasi menggunakan rumus kendal, pearson, atau spearman. Namun, bisa juga dengan menggunakan diagram pencar.

Diagram pencar adalah titik-titik yang menghubungkan X dan Y dengan bentuk sebaran. Kita bisa melihat banyak model diagram pencar yang terbentuk dari hubungan antar dua variabel.

Dalam diagram pencar, akan terbentuk sebuah pola yang sangat variatif. Ada pola positif, positif tersebar, negatif, lengkung, bahkan lingkaran. Nah, dari gambar pola itulah bisa diketahui apakah variabel X dan Y memiliki hubungan.

Jika yang terbentuk adalah pola lingkaran, maka artinya tidak terjadi korelasi pada kedua variabel. Sebaliknya, pola yang cenderung lurus berarti korelasi dua variabelnya kuat.

Baca juga:


Demikian pembahasan tentang apa itu korelasi. Arti korelasi adalah hubungan yang terbentuk antara dua variabel. Korelasi adalah hal penting dalam sebuah penelitian dimana para peneliti mencari adanya hubungan melalui uji korelasi menggunakan rumus korelasi. Kemudian, akan dilakukan analisis korelasi terhadap hasil data.

Leave a Comment